PERENCANAAN
JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL UNTUK MENCAPAI
TARGET PRODUKSI DI PT. DANAR
HADI SURAKARTA. Dalam menghadapi
permintaan produk hem yang cenderung meningkat, maka PT. Batik DANAR HADI perlu
merencanakan kapasitas produksi. Untuk menunjang terpenuhinya kebutuhan
produksi, salah satu yang perlu diperhatikan adalah perencanaan jumlah tenaga
kerja yang optimal.
Perhitungan
jumlah tenaga kerja dilakukan untuk perkiraan jumlah produksi yang diperlukan
untuk lima tahun mendatang. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data 5 tahun
terakhir dengan menggunakan metoda exponential smoothing with linear trend.
Sedangkan
perhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dilakukan dengan menggunakan
metode work load analysis (WLA) dan work force analysis (WFA). Selain jumlah
produk yang dihasilkan dan waktu total proses per produk, dalam metode ini
diperlukan juga tingkat absensi dan perputaran (turn over) tenaga kerja.
Dari hasil
perhitungan, diperoleh bahwa untuk lima tahun mendatang, PT Batik DANAR HADI
perlu melakukan penambahan jumlah tenaga kerja, sehubungan dengan hasil
peramalan yang menunjukkan adanya pertumbuhan permintaan produk.
Kata kunci:
pemenuhan produksi, tenaga kerja, work load analysis (WLA), work force analysis
(WFA).
LATAR BELAKANG
Pelayanan
terhadap pelanggan merupakan salah satu komponen keunggulan suatu perusahaan
dalam memenangkan persaingan. Kepuasan pelanggan terhadap layanan yang
diberikan oleh perusahaan adalah ketersediaan produk atau jasa yang dibutuhkan.
Untuk itu, perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian terhadap
kebutuhan produksi sehingga kegiatan perusahaan dapat terarah.
Atas
dasar pertimbangan kelancaran proses produksi yang dipengaruhi faktor produksi
maka perlu dilakukan penelitian tentang perencanaan jumlah tenaga kerja yang
optimal. Dalam penelitian yang menjadi permasalahan penelitian adalah
berapa jumlah tenaga kerja pada bagian produksi yang optimal untuk menghasilkan target produksi secara efisien di perusahaan batik PT DANAR HADI di bagian produksi divisi garment.
berapa jumlah tenaga kerja pada bagian produksi yang optimal untuk menghasilkan target produksi secara efisien di perusahaan batik PT DANAR HADI di bagian produksi divisi garment.
Penelitian
dilakukan di perusahaan batik “PT. DANAR HADI” Surakarta khususnya di bagian
produksi hem. Permasalahan yang dibahas adalah menentukan jumlah tenaga kerja
yang optimal. Analisis yang digunakan pada penelitian adalah penentuan jumlah
tenaga kerja menggunakan Metode Work Load Analyses dan Work Force Analyses.
PERENCANAAN
PRODUKSI
Menurut
Assauri (1980: 127), perencanaan produksi adalah perencanaan dan
pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin dan
peralatannya serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada
suatu periode tertentu di masa yang akan datang sesuai dengan yang diperlukan.
Beberapa
fungsi dari perencanaan produksi, yaitu:
1.
Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana
strategi penjualan.
2.
Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.
3.
Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
5.
Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
strategis.
6.
Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.
Untuk
menentukan jumlah produk dari masing-masing tahapan proses dilakukan dengan
cara perhitungan terbalik, yaitu dari tahapan proses awalnya. Rumus umum untuk
perhitungan ini adalah sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1992: 327):
PENENTUAN JUMLAH
TENAGA KERJA
Dua
hal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan jumlah tenaga kerja adalah :
1.
Tingkat Absensi
Untuk
dapat menentukan tingkat absensi yang sudah pernah terjadi pada periode yang
telah berapa jumlah tenaga kerja yang tidak masuk (absen). Rumus yang digunakan
untuk menentukan tingkat absensi adalah:
2.
Tingkat Labour Turn Over (Perputaran Tenaga Kerja)
Labour
turn over adalah perputaran tenaga kerja yang masuk dan yang keluar perusahaan.
Untuk itu perusahaan yang akan menarik jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
perlu memperhitungkan kemungkinan adanya aliran keluar masuknya tenaga kerja
tersebut akan dapat menimbulkan beberapa masalah, yaitu:
a.
Akan terganggunya jalannya aktivitas (produksi) perusahaan dalam menyelesaikan
beban kerja yang direncanakan.
b.
Akan menimbulkan beban biaya pencarian /penarikan tenaga kerja.
c.
Beban pendidikan dan latihan bertambah karena adanya pergantian tenaga kerja.
d.
Beban-beban biaya produksi selama menunggu adanya tenaga kerja pergantian yang
baru, karena terpaksa ada overtime (kerja lembur) dalam beban kerja.
Rumus
yang digunakan untuk menghitung tingkat labour turn over
Untuk
menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja dapat dipergunakan alat-alat
perhitungan sebagai berikut:
1.
Work Load Analyses (Analisis Beban
Kerja)
Yaitu
penentuan beban kerja yang berdasar pada usaha penyelesaian suatu kerja tertentu.
Beban kerja akan dipengaruhi adanya volume kegiatan atau aktivitas, maka perlu
adanya peramalan kegiatan di masa mendatang. Secara umum beban kerja perusahaan
dapat ditentukan dari besarnya volume produksinya dan jumlah jam kerja yang
tersedia. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan Works Load Analysis (WLA) adalah
2.
Work Force Analyses (Analisa
Kebutuhan Tenaga Kerja)
Jumlah
kebutuhan tenaga kerja adalah ditentukan berdasarkan jumlah tenaga kerja hasil perhitungan
Work Laod Analysis ditambah dengan tingkat absensi (tenaga kerja tidak masuk
kerja) dengan tingkat perputaran tenaga kerja (labour turn over) yaitu masuk
dan keluarnya tenaga kerja meninggalkan pekerjaan sehingga dapat dirumuskan:
WFA = WLA + (% absensi × WLA) + (% labour turn over × WLA) (8)
KERANGKA
PEMECAHAN
Untuk
menyelesaikan permasalahan jumlah tenaga kerja yang dihadapi, maka digunakan
kerangka pemecahan masalah seperti pada gambar 1.
Gambar 1.
Kerangka Pemecahan Penelitian
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
Penentuan Waktu
Baku
Penentuan
waktu baku diperlukan untuk memperhitungkan jumlah keseluruhan waktu yang
diperlukan untuk menghasilkan 1 (satu) unit produk. Pengukuran waktu siklus
dilakukan dengan menggunakan metode jam henti, dan perhitungan waktu baku
diperoleh dengan menggunakan metode Westinghouse. Rekapitulasi hasil pengukuran
dan perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.
Penentuan
Permintaan Produk
Data
permintaan produk untuk masa mendatang dilakukan dengan melakukan peramalan
berdasarkan data-data permintaan produk untuk tahun 1997 – 2001 (tabel 2).
Sedangkan hasil peramalan permintaan produk diungkapkan pada tabel 3.
Dengan
berdasar MAD terkecil, maka digunakan hasil peramalan dengan metode exponential smoothing with linear trend
untuk perhitungan selanjutnya.
Penentuan Jumlah
Produksi
Untuk
menentukan jumlah produksi, maka diperhitungkan cacat (defect) produk yang
selama ini terjadi. Perhitungan cacat produk ini digunakan untuk antisipasi
terjadinya cacat yang tidak dapat diterima konsumen. Data kerusakan yang
terjadi selama 5 tahun terakhir diungkapkan pada tabel 4. dapat dilihat bahwa
rasio cacat produk yang terjadi adalah 0,55%.
Berdasarkan
data perusahaan jumlah hari kerja dalam 1 tahun terdapat 48 minggu, maka lama
hari kerja adalah 48 × 5 hari = 240 hari/tahun. Penentuan jumlah permintaan
harian dihitung berdasar asumsi tersebut. Penentuan jumlah produksi dihitung
berdasar persamaan (1). Sedangkan hasil penentuan jumlah produksi dapat dilihat
pada tabel 5.
Jumlah Tenaga
Kerja Saat Ini dan Jam Kerja
Tabel
6 menunjukkan jumlah tenaga kerja dan jam kerja per hari yang ditentukan oleh
perusahaan pada saat ini. Data ditunjukkan untuk masing-masing stasiun kerja.
Data Absensi dan
Turn-Over
Data
rata-rata absensi dan perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun 1997
sampai 2001, diungkapkan pada tabel 7. Berdasarkan persamaan (4), maka tingkat
absensi diperoleh sebesar 1,62%. Sedangkan berdasar persamaan (5). Maka tingkat
perputaran tenaga kerja yang terjadi adalah 0,048%.
PENENTUAN JUMLAH
TENAGA KERJA
Work
Load Analysis dan Work Force Analysis
Perhitungan
beban kerja dilakukan berdasarkan pada persamaan (7). Dengan menggunakan data
kebutuhan waktu total proses per unit produk (tabel 1), jumlah kebutuhan
produksi harian (tabel 5) dan waktu kerja per hari (tabel 6), maka diperoleh
hasil beban kerja untuk tahun 2002 – 2006 seperti pada tabel 8 kolom 3.
Perhitungan
kebutuhan tenaga kerja dilakukan berdasarkan pada persamaan (8). Dengan
menggunakan rasio absensi dan rasio perputaran (turn over) tenaga kerja (tabel
7), dan beban kerja yang ada (tabel 8), maka diperoleh jumlah kebutuhan tenaga
kerja untuk tahun 2002 – 2006 seperti pada tabel 8 kolom 4.
Tabel 8. Jumlah Beban Kerja
Berdasarkan Work Load Analysis
Dari
hasil perhitungan Work Force Analysis (WFA), diperoleh suatu panduan untuk
penentuan jumlah tenaga kerja Divisi Garment untuk tahun 2002 – 2006.
KESIMPULAN
Dalam
menghadapi permintaan produk hem yang cenderung meningkat, maka PT. Batik DANAR
HADI perlu merencanakan kapasitas produksi, untuk menunjang semua itu salah
satu hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan jumlah (kuantitas) tenaga
kerja yang optimal sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan
target produksi dapat terpenuhi.
No comments:
Post a Comment