Wednesday 30 December 2015

Perencanaan jumlah tenaga kerja yang optimal untuk mencapai target produksi di PT. DANAR HADI SURAKARTA

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI DI PT. DANAR HADI SURAKARTA. Dalam menghadapi permintaan produk hem yang cenderung meningkat, maka PT. Batik DANAR HADI perlu merencanakan kapasitas produksi. Untuk menunjang terpenuhinya kebutuhan produksi, salah satu yang perlu diperhatikan adalah perencanaan jumlah tenaga kerja yang optimal.
Perhitungan jumlah tenaga kerja dilakukan untuk perkiraan jumlah produksi yang diperlukan untuk lima tahun mendatang. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data 5 tahun terakhir dengan menggunakan metoda exponential smoothing with linear trend.
Sedangkan perhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dilakukan dengan menggunakan metode work load analysis (WLA) dan work force analysis (WFA). Selain jumlah produk yang dihasilkan dan waktu total proses per produk, dalam metode ini diperlukan juga tingkat absensi dan perputaran (turn over) tenaga kerja.
Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa untuk lima tahun mendatang, PT Batik DANAR HADI perlu melakukan penambahan jumlah tenaga kerja, sehubungan dengan hasil peramalan yang menunjukkan adanya pertumbuhan permintaan produk.
Kata kunci: pemenuhan produksi, tenaga kerja, work load analysis (WLA), work force analysis (WFA).

LATAR BELAKANG
Pelayanan terhadap pelanggan merupakan salah satu komponen keunggulan suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan. Kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh perusahaan adalah ketersediaan produk atau jasa yang dibutuhkan. Untuk itu, perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian terhadap kebutuhan produksi sehingga kegiatan perusahaan dapat terarah.
Atas dasar pertimbangan kelancaran proses produksi yang dipengaruhi faktor produksi maka perlu dilakukan penelitian tentang perencanaan jumlah tenaga kerja yang optimal. Dalam penelitian yang menjadi permasalahan penelitian adalah
berapa jumlah tenaga kerja pada bagian produksi yang optimal untuk menghasilkan target produksi secara efisien di perusahaan batik PT DANAR HADI di bagian produksi divisi garment.
Penelitian dilakukan di perusahaan batik “PT. DANAR HADI” Surakarta khususnya di bagian produksi hem. Permasalahan yang dibahas adalah menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal. Analisis yang digunakan pada penelitian adalah penentuan jumlah tenaga kerja menggunakan Metode Work Load Analyses dan Work Force Analyses.

PERENCANAAN PRODUKSI
Menurut Assauri (1980: 127), perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin dan peralatannya serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu di masa yang akan datang sesuai dengan yang diperlukan.
Beberapa fungsi dari perencanaan produksi, yaitu:
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi penjualan.
2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian.
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana strategis.
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.
Untuk menentukan jumlah produk dari masing-masing tahapan proses dilakukan dengan cara perhitungan terbalik, yaitu dari tahapan proses awalnya. Rumus umum untuk perhitungan ini adalah sebagai berikut (Wignjosoebroto, 1992: 327):


PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA
Dua hal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan jumlah tenaga kerja adalah :
1. Tingkat Absensi
Untuk dapat menentukan tingkat absensi yang sudah pernah terjadi pada periode yang telah berapa jumlah tenaga kerja yang tidak masuk (absen). Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat absensi adalah:

2. Tingkat Labour Turn Over (Perputaran Tenaga Kerja)
Labour turn over adalah perputaran tenaga kerja yang masuk dan yang keluar perusahaan. Untuk itu perusahaan yang akan menarik jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perlu memperhitungkan kemungkinan adanya aliran keluar masuknya tenaga kerja tersebut akan dapat menimbulkan beberapa masalah, yaitu:
a. Akan terganggunya jalannya aktivitas (produksi) perusahaan dalam menyelesaikan beban kerja yang direncanakan.
b. Akan menimbulkan beban biaya pencarian /penarikan tenaga kerja.
c. Beban pendidikan dan latihan bertambah karena adanya pergantian tenaga kerja.
d. Beban-beban biaya produksi selama menunggu adanya tenaga kerja pergantian yang baru, karena terpaksa ada overtime (kerja lembur) dalam beban kerja.
Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat labour turn over
Untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja dapat dipergunakan alat-alat perhitungan sebagai berikut:


1. Work Load Analyses (Analisis Beban Kerja)
Yaitu penentuan beban kerja yang berdasar pada usaha penyelesaian suatu kerja tertentu. Beban kerja akan dipengaruhi adanya volume kegiatan atau aktivitas, maka perlu adanya peramalan kegiatan di masa mendatang. Secara umum beban kerja perusahaan dapat ditentukan dari besarnya volume produksinya dan jumlah jam kerja yang tersedia. Rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja berdasarkan Works Load Analysis (WLA) adalah

2. Work Force Analyses (Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja)
Jumlah kebutuhan tenaga kerja adalah ditentukan berdasarkan jumlah tenaga kerja hasil perhitungan Work Laod Analysis ditambah dengan tingkat absensi (tenaga kerja tidak masuk kerja) dengan tingkat perputaran tenaga kerja (labour turn over) yaitu masuk dan keluarnya tenaga kerja meninggalkan pekerjaan sehingga dapat dirumuskan:
WFA = WLA + (% absensi × WLA) + (% labour turn over × WLA)                                   (8)

KERANGKA PEMECAHAN
Untuk menyelesaikan permasalahan jumlah tenaga kerja yang dihadapi, maka digunakan kerangka pemecahan masalah seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemecahan Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penentuan Waktu Baku
Penentuan waktu baku diperlukan untuk memperhitungkan jumlah keseluruhan waktu yang diperlukan untuk menghasilkan 1 (satu) unit produk. Pengukuran waktu siklus dilakukan dengan menggunakan metode jam henti, dan perhitungan waktu baku diperoleh dengan menggunakan metode Westinghouse. Rekapitulasi hasil pengukuran dan perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.

Penentuan Permintaan Produk
Data permintaan produk untuk masa mendatang dilakukan dengan melakukan peramalan berdasarkan data-data permintaan produk untuk tahun 1997 – 2001 (tabel 2). Sedangkan hasil peramalan permintaan produk diungkapkan pada tabel 3.
Dengan berdasar MAD terkecil, maka digunakan hasil peramalan dengan metode exponential smoothing with linear trend untuk perhitungan selanjutnya.


Penentuan Jumlah Produksi
Untuk menentukan jumlah produksi, maka diperhitungkan cacat (defect) produk yang selama ini terjadi. Perhitungan cacat produk ini digunakan untuk antisipasi terjadinya cacat yang tidak dapat diterima konsumen. Data kerusakan yang terjadi selama 5 tahun terakhir diungkapkan pada tabel 4. dapat dilihat bahwa rasio cacat produk yang terjadi adalah 0,55%.

Berdasarkan data perusahaan jumlah hari kerja dalam 1 tahun terdapat 48 minggu, maka lama hari kerja adalah 48 × 5 hari = 240 hari/tahun. Penentuan jumlah permintaan harian dihitung berdasar asumsi tersebut. Penentuan jumlah produksi dihitung berdasar persamaan (1). Sedangkan hasil penentuan jumlah produksi dapat dilihat pada tabel 5.

Jumlah Tenaga Kerja Saat Ini dan Jam Kerja
Tabel 6 menunjukkan jumlah tenaga kerja dan jam kerja per hari yang ditentukan oleh perusahaan pada saat ini. Data ditunjukkan untuk masing-masing stasiun kerja.

Data Absensi dan Turn-Over
Data rata-rata absensi dan perputaran tenaga kerja yang terjadi pada tahun 1997 sampai 2001, diungkapkan pada tabel 7. Berdasarkan persamaan (4), maka tingkat absensi diperoleh sebesar 1,62%. Sedangkan berdasar persamaan (5). Maka tingkat perputaran tenaga kerja yang terjadi adalah 0,048%.


PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA
Work Load Analysis dan Work Force Analysis
Perhitungan beban kerja dilakukan berdasarkan pada persamaan (7). Dengan menggunakan data kebutuhan waktu total proses per unit produk (tabel 1), jumlah kebutuhan produksi harian (tabel 5) dan waktu kerja per hari (tabel 6), maka diperoleh hasil beban kerja untuk tahun 2002 – 2006 seperti pada tabel 8 kolom 3.
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dilakukan berdasarkan pada persamaan (8). Dengan menggunakan rasio absensi dan rasio perputaran (turn over) tenaga kerja (tabel 7), dan beban kerja yang ada (tabel 8), maka diperoleh jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk tahun 2002 – 2006 seperti pada tabel 8 kolom 4.

Tabel 8. Jumlah Beban Kerja Berdasarkan Work Load Analysis
Dari hasil perhitungan Work Force Analysis (WFA), diperoleh suatu panduan untuk penentuan jumlah tenaga kerja Divisi Garment untuk tahun 2002 – 2006.

KESIMPULAN
Dalam menghadapi permintaan produk hem yang cenderung meningkat, maka PT. Batik DANAR HADI perlu merencanakan kapasitas produksi, untuk menunjang semua itu salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan jumlah (kuantitas) tenaga kerja yang optimal sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan target produksi dapat terpenuhi.

No comments:

Post a Comment