Estimasi nilai koefisien aktifitas pada campuran BINER n-PROPIL alkohol-air. Data yang akurat tentang sifat-sifat bahan sangat diperlukan
untuk perancangan alat dan operasi proses di industri. Namun seringkali data
tersebut tidak tersedia sehingga menimbulkan kesulitan pada perancangan dan
pelaksanaan proses. Salah satu data yang tidak cukup tersedia dengan lengkap
adalah koefisien aktifitas pada suatu campuran. Koefisien aktifitas ini
berperan dalam dalam menghitung kesetimbangan fase suatu campuran.
Alternatif
yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menggunakan metode estimasi sifat bahan. Terdapat berbagai metode untuk
estimasi tersebut, namun dalam tulisan ini dibahas penerapan metode UNIFAC
(mewakili kelompok metode kontribusi gugus) dan metode Margules (mewakili
kelompok metode estimasi reguler) untuk menghitung nilai koefisien aktifitas
pada campuran n-propil alkohol – air.
Dari
hasil perhitungan, metode UNIFAC menghasilkan γ1 = 1,129 dan γ2 =
2,9823 dengan deviasi untuk γ1 = 0,098 dan untuk γ2 =
0,14. Metode Margules menghasilkan γ1 = 1,002 dan γ2 = 3,36
dengan deviasi untuk γ1 = 0,00849 dan untuk γ2 = 0,323
Kata kunci: koefisien aktifitas, metode UNIFAC, metode Margules
PENDAHULUAN
Hubungan
kesetimbangan uap-cair diperlukan untuk menyelesaikan banyak permasalahan dalam
rekayasa proses. Data kesetimbangan, baik kesetimbangan uap-cair maupun
keserimbangan cair-cair, biasanya diperoleh melalui penelitian. Namun
kadang-kadang pengukuran melalui penelitian semacam itu sulit dilakukan,
terutama saat senyawa yang terlibat dalam kesetimbangan semakin banyak. Biaya
yang diperlukan juga cukup besar. (Reid, 1977)
Alternatif
yang dapat ditempuh untuk memperoleh data kesetimbangan adalah
dengan melakukan estimasi dengan aplikasi persamaan-persamaan termodinamika. Estimasi sifat-sifat termodinamika ini dapat diaplikasikan pada berbagai sifat termodinamis suatu zat, seperti kapasitas panas, tekanan dan suhu kritis, konduktifitas termal, dan lain-lain.
dengan melakukan estimasi dengan aplikasi persamaan-persamaan termodinamika. Estimasi sifat-sifat termodinamika ini dapat diaplikasikan pada berbagai sifat termodinamis suatu zat, seperti kapasitas panas, tekanan dan suhu kritis, konduktifitas termal, dan lain-lain.
Secara
umum, ada dua kelompok metode estimasi, yaitu kelompok metode estimasi reguler
yang menerapkan persamaan-persamaan termodinamika dan metode kontribusi gugus
yang mengadakan pendekatan nilai dengan menganggap suatu molekul yang terlibat
dalam kesetimbangan sebagai suatu gugus agregat tertentu dan dari situ beberapa
sifat termodinamik murni dapat menjumlahkan kontribusi-kontribusi gugus. Dalam
tulisan ini dibahas dua metode estimasi nilai koefisien aktifitas. Metode yang
pertama adalah metode UNIFAC (UNIQUAC (Universal Quasi-Chemical) Function Group
Activity Coefficient) yang mewakili kelompok metode kontribusi gugus dan metode
Margules yang mewakili metode estimasi reguler.
KESETIMBANGAN FASE
Keadaan setimbang antara dua fase didefinisikan sebagai suatu
situasi yang yang tidak terdapat perpindahan massa makroskopik antarfase
tersebut (Smith & Van Ness, 1984). Hubungan kesetimbangan antara dua fase
(uap – cair) untuk suatu komponen i dapat dinyatakan sebagai berikut:
fiV = fiL ………………………(1)
φi . yi . P = γi . xi . Pi0
Jika tekanan sistem rendah, maka φi dianggap = 1.
Di
sini terlihat, jika fraksi mol suatu komponen pada fase uap hendak dihitung,
suatu harga diperlukan koefisien aktifitas dan sebaliknya jika diketahui fraksi
mol suatu komponen pada fase uap dan hendak dicari fraksi molnya pada fase
cair.
Jika diinginkan untuk menghitung koefisien aktifitas suatu
campuran terner komponen 1, 2, 3, diperlukan dari data kesetimbangan biner
masing-masing komponen penyusunnya, yaitu kesetimbangan komponen 1 dan 2,
komponen 1 dan 3, komponen 2 dan 3. Dalam hal ini, data kesetimbangan terner
sama sekali tidak diperlukan. Demikian juga untuk melakukan suatu estimasi.
ESTIMASI NILAI KOEFISIEN AKTIFITAS CAMPURAN PROPIL ALKOHOL – AIR
Misal
ditinjau suatu campuran biner propil alkohol – air pada suhu 100 0C dan
tekanan 760 mmHg. Dari hasil percobaan diperoleh γ1 = 0,99 dan γ2 = 2,78
(diolah dari Reid, 1977).
• Metode UNIFAC
Metode
UNIFAC berlandaskan prinsip bahwa koefisien aktifitas dalam campuran
dihubungkan dengan interaksi-interaksi antara gugus struktural. Koefisien
aktifitas dibagi menjadi dua bagian; bagian pertama menyediakan kontribusi
akibat adanya perbedaan ukuran molekul dan bagian kedua menyediakan kontribusi
akibat adanya perbadaan ukuran molekul (Reid, 1987). Tujuan utama dan solusi
gugus ini adalah untuk memanfaatkan data kesetimbangan fase yang sudah ada untuk
memprediksi kesetimbangan fase dari suatu sistem jika tidak tersedia data hasil
percobaan (Pathak, dkk. 2000).
Dari
kasus di atas campuran n-propil alkohol dan air dengan fraksi mol n-propanol
0,85 (fraksi mol air 0,15) pada suhu 100 0C dan tekanan 760 mmHg.
Persamaan koefisien aktifitas untuk suatu komponen i adalah sebagai berikut:
ln γi = ln γiC + ln γiR ……………...(3)
C menyatakan combinatorial, yang berisi bagian penggabung,
terutama karena adanya perbedaan ukuran dan bentuk molekil dalam campuran, sedang
R menyatakan residual, yang terbentuk karena adanya interaksi energi.
Untuk
campuran biner ln γiC dan ln γiR dapat dihitung melalui
persamaan:
ln γ1C = ln (φ1/x1) + (z/2) q1 ln (θ1/φ1) + l1 – (φ1/x1)(x1.l1 + x2.l2)
……..(4)
ln γ2C = ln (φ2/x2) + (z/2) q2 ln (θ2/φ2) + l2 – (φ2/x2)(x1.l1 + x2.l2)
……..(5)
Subskrip
1 menyatakan komponen n-propanol dan subskrip 2 menyatakan komponen air.
Masing-masing
variabel pada persamaan (4) dan (5) dapat didefinisikan sebagai berikut:
φ1 = (r1.x1)/( r1.x1 + r2.x2)
……………...(6)
φ2 = (r2.x2)/( r1.x1 + r2.x2)
……………...(7)
θ1 = (q1.x1)/(q1.x1 + q2.x2)
……………...(8)
θ2 = (q2.x2)/(q1.x1 + q2.x2)
……………...(9)
di mana: φ1 + φ2 = 1 dan θ1 + θ2 = 1
l1 =
(z/2) (r1 –
q1)
– (r1 –
1) untuk z = 10 ……………...(10)
l2 =
(z/2) (r2 –
q2)
– (r2 –
1) untuk z = 10 ……………...(11)
dengan
r1 = Σk νk(1) Rk ………………………(12)
r2 = Σk νk(2) Rk ………………………(13)
q1 = Σk νk(1) Qk ………………………(14)
q2 = Σk νk(2) Qk ………………………(15)
dengan
x1 dan x2 =
fraksi mol komponen 1 dan 2
νk = 1,
2, … N (jumlah gugus dalam molekul 1 dan 2
Rk =
volume van der Waals untuk gugus k
Qk = luas
permukaan van der Waals untuk gugus k
k = nomor gugus dari tabel 8.20
Harga
υk,
Rk dan
Qk dapat
diperoleh dari tabel 8.20 Reid 1987. Untuk campuran n-propanol dan
air,
nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Harga νk, Rk dan Qk pada
tiap gugus
Gugus
|
Gugus
utama
(main
group)
|
K
|
J
|
νk
|
Rk
|
Qk
|
CH3
CH2
COH
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0,9011
|
0,848
|
1
|
2
|
1
|
2
|
0,540
|
0,6744
|
|
10
|
21
|
1
|
1
|
0,998
|
0,948
|
|
H2O
|
7
|
17
|
2
|
1
|
0,92
|
1,4
|
Untuk bagian residual:
ln γ1R = Σk νk(1) (ln
Γk -
ln Γk(1))
……………..(16)
ln γ2R = Σk νk(2) (ln
Γk -
ln Γk(2))
……………..(17)
ln Γk = Qk (1 –
ln (Σm θm ψmk) - Σm (θm ψkm/(Σm θn ψnm)))
……………..(18)
dengan
m dan n = 1, 2, 3, …N ( semua grup)
θm = Qm Xm / Σn Qn Xn ……………..(19)
ψmn = exp
( -amn/T)
……………..(20)
m =
1, 2, …M dan n = 1, 2, …, N
Harga-harga
amn dapat
dicari dari tabel 8.21 Reid 1987.
Dari hasil perhitungan, diperoleh ln γ1C =
1,0016; ln γ2C =
0,3772728; ln γ1R = 1,1275 dan ln γ2R =
0,71543
Sehingga
diperoleh:
ln γ1 = ln γ1C + ln γ1R
= ln
0,0015797 + ln 1,1275
=
1,129
Nilai
γ1 =
1,129 dan dengan cara yang sama diperoleh γ2 = 2,9823
Deviasi yang terjadi untuk γ1 = 0,098 dan untuk γ2 =
0,14.
METODE
MARGULES
Metode Margules disusun berdasarkan pemikiran bahwa koefisien
aktifitas dapat dihubungkan dengan sifat fluida berlebihan (excess fluid
properties) seperti energi Gibbs (Pathak dkk, 2000).
Persamaan yang menggambarkan hubungan tersebut adalah sebagai
berikut:
sehingga dari situ
bisa dicari nilai-nilai A12 dan A21.
Data untuk tetapan α,
ε, ζ, dan θ dapat dilihat pada tabel 8.17 Reid 1977, dengan N1, N2 =
total banyaknya atom karbon dalam molekul 1 dan 2.
Dari hasil
perhitungan diperoleh γ1 = 1,002 dan γ2 = 3,36.
Deviasi yang terjadi untuk γ1 = 0,00849 dan untuk γ2 =
0,323
PENUTUP
Metode UNIFAC sangat
fleksibel untuk digunakan untuk estimasi karena parameter-parameter yang
digunakan tidak bergantung pada suhu dan cukup teliti karena banyaknya
parameter gugus yang tersedia. Kekurangannya adalah metode ini memerlukan
perhitungan yang cukup rumit. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan komputer.
Pada metode Margules,
kesulitan yang timbul adalah mencari nilai tetapan-tetapan A12 dan A21 yang
umumnya diperoleh dari koefisien aktifitas pada pengenceran tak hingga.
Walaupun besarnya koefisien aktifitas tersebut dapat pula diestimasi, namun
cara ini memiliki kelemahan karena pendekatan yang sangat terbatas sifatnya,
sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan penyimpangan yang cukup besar.
Selebihnya, metode ini cukup dapat diterima untuk mengestimasi nilai koefisen
aktifitas suatu campuran, baik biner maupun multi komponen.
Metode estimasi dapat dipercaya untuk mencari nilai koefisien
aktifitas. Walaupun demikian, data hasil penelitian tetap menjadi yang utama,
baik data yang diperoleh dari literatur maupun dari laboratorium.
No comments:
Post a Comment