Perancangan
proses produksi yang tangguh dengan menggunakan metode TAGUCHI (Studi Kasus
Produk Master Rem L-300 Bensin di CV Mustika Karya Klaten). Perancangan produk yang tangguh ( Robust )
berdasarkan metode Taguchi dilakukan di CV Mustika Karya untuk mengatasi kasus
bervariasinya nilai kekerasan produk Master Rem L-300 Bensin . Teridentifikasi
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk dan dibagi berdasarkan
level adalah: Faktor Kendali (Controllable Factor) yang terdiri dari waktu
penuangan(3 level), bahan baku(2 level) , debit angin(2 level) dan pasir
cetak(2 level) . Sedang Faktor tak terkendali ( Noise Factor) adalah suhu tuang
(2 level) dan komposisi kimia bahan (2 level). Berdasarkan jumlah faktor dan
level faktor dipilih matrik orthogonal untuk 3 matrik kombinasi yakni kekerasan
produk, jumlah cacat produk karena proses dan matrik Overall Evaluation
Criteria yang sesuai dan dianalisis dengan Signal to Noise Ratio (S/N Ratio)
dalam satuan desibel (db) serta ANOVA.. Diperoleh rancangan parameter yang
tangguh dengan waktu penuangan 30 detik, bahan baku FC 25, dan debit angin 42
m3/menit. Sedang faktor pasir cetak tidak cukup signifikan berpengaruh terhadap
kualitas produk. Performansi rata-rata yang diharapkan dapat dicapai dari
rancangan ini adalah S/N Ratio sebesar 34,845 db atau dalam satuan unit aslinya
kekerasan produk ± 21,6 HRC.
Kata Kunci :
Metode Taguchi, Controllable Factor, Noise Factor, Signal to Noise Ratio
A. PENDAHULUAN
Salah satu upaya
perbaikan mutu produk adalah melakukan perancangan (desain) mutu produk dengan
metoda Eksperimen Taguchi. Dengan metode ini diharapkan akan diperoleh
parameter proses produksi yang optimal dengan tujuan membuat produk yang kebal
terhadap sumber -sumber variasi dan memaksimalkan kontrol terhadap proses
produksinya. Desain Eksperimen adalah
sarana penting untuk perancangan desain sebuah produk fabrikasi dan ketika diaplikasikan terhadap proses atau produk maka Desain Eksperimen membantu mencari yang terbaik diantara sejumlah alternatif [RAN 01].
sarana penting untuk perancangan desain sebuah produk fabrikasi dan ketika diaplikasikan terhadap proses atau produk maka Desain Eksperimen membantu mencari yang terbaik diantara sejumlah alternatif [RAN 01].
Alat
analisa yang digunakan dalam tahap perancangan parameter ini digunakan
Orthogonal array , Signal to Noise Ratio (S/N Ratio), Main Effect Factor dan
Analisis of Variance ( ANOVA).
Penelitian
ini melibatkan kriteria evaluasi lebih dari satu (multiple criteria of
evaluation), yakni kekerasan produk dalam satuan ukuran skala Brinell (HRC) dan
jumlah cacat produksi dengan satuan ukuran prosen (%). Dalam kondisi seperti
ini disarankan pengolahan data dan analisa hasil eksperimen dilakukan secara
terpisah antara kriteria evaluasi kekerasan produk dengan jumlah cacat
produksi, kemudian di lakukan pengolahan data eksperimen menggunakan Overall
Evaluation Criteria (OEC). [RAN 01] Konsepnya adalah membuat satu indek
perhitungan bersama dari dua atau lebih kriteria evaluasi untuk memaksimalkan
hasil optimum dari eksperimen.
1. ORTHOGONAL
ARRAY (OA)
Matrik ini disusun oleh
faktor-faktor yang dikelompokkan atas Controllable Factor yakni faktor
yang dapat dikontrol oleh pabrikan selama desain produk, desain proses dan
sepanjang proses produksinya. Sedang Noise Factor adalah faktor yang
oleh pabrikan tidak dapat dikontrol karena alasan biaya. Sehingga matriks
tersusun atas Inner Array atau faktor rancangan dan Outer Array atau
faktor lingkungan dan dikenal sebagai Product Array seperti pada Gambar
1. Untuk kondisi 2 level telah disediakan matriks dengan tipe L-4 OA, L-8 OA,
L-16 OA dan L-32 OA .Bila faktor-faktor yang ada mempunyai level beragam maka
metode yang digunakan disini adalah Matrik Metode Kombinasi. Kolom menyatakan
faktor-faktor yang dipelajari sedang baris mewakili banyaknya eksperimen yang
dilakukan dan minimal sama dengan jumlah Derajat Kebebasan (Degree of
Freedom= DoF). Nilai DoF dihitung dari banyaknya level dikurangi 1
pada masing-masing faktor. Tersedia alat bantu penempatan dan interaksi faktor
yakni tabel interaksi (Mean Effect Factor) dan grafik linear.
Gambar 1. Rancangan Product Array
2. ANALISIS SIGNAL TO NOISE RATIO (S/N RATIO)
Signal to Noise Ratio biasa digunakan dalam
elektronika dengan nilai satuan dalam Desibel (db). Untuk metode Taguchi maka Signal
dianggap mewakili faktor yang dikendalikan sedang Noise dianggap
mewakili faktor yang tak terkendali.. Berdasar karakteristik yang dituju ada
tiga jenis S/N Ratio dengan cara perhitungan Mean Square Deviation
(MSD) sebagai berikut:
3. ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)
Dengan Analysis of Variance (ANOVA) yang menguraikan
variasi total ke dalam variasi faktor dan variasi galat dapat ditentukan
kontribusi dari faktor yang signifikan tersebut [WIL95].
B. PEMILIHAN
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KARAKTERISTIK KUALITAS.
Faktor-faktor merupakan
variabel bebas dari eksperimen. Dengan mempertimbangkan masalah batasan waktu
penelitian, biaya yang tersedia, serta seting peralatan yang digunakan
maka penentuannya dapat dengan alat bantu Diagram Sebab Akibat (Fish Bone
Diagram) seperti pada Gambar 2, terpilih faktor-faktor sekaligus levelnya :
a. Controllable Factor :
1 1)
Bahan Baku. Hal ini tidak sulit untuk dikendalikan karena sudah ada acuannya ,
dalam peneltian ini dibuat dalam 2 level yakni level 1 dengan FC 20 (jenis yang
sering digunakan saat ini) dan level 2 dengan FC 25 (jenis logam yang hanya
digunakan untuk pesanan dengan prasyarat agak ketat)
2 2)
Debit angin . Disini ada 2 level mengingat besarnya debit angin sangat
bergantung pada diameter dalam dapur peleburan (65 cm) sehingga kebutuhan angin
31 – 42 m3/menit
.
3 3)
Pasir cetak, perusahaan biasanya menggunakan 2 jenis pasir cetak yakni pasir
kali dan pasir kwarsa.
4 4)
Waktu penuangan, dipilih 3 level disebabkan adanya jarak cetakan dengan dapur
peleburan yang berbeda
b. b.Noise
Factor :
1 1)
Suhu Tuang, hal ini dipilih karena pada kenyataannya suhu tuang pada proses
produksi sukar dikontrol. Suhu tuang yang diijinkan pada peleburan besi cor
adalah 1250-1450°C.
2)
Komposisi kimia bahan, dirasakan sangat sukar untuk nilai ketepatan komposisi
kimia bahan untuk itu dipilih 2 level yakni nilai sekitar batas bawah dan nilai
sekitar batas atas
Gambar 2
Diagram Sebab Akibat Produk Master Rem L-300 Bensin
C. PELAKSANAAN
EKSPERIMEN.
Eksperimen
dilakukan berdasarkan trial condition yang didapat dari matrik kombinasi L-8 OA
inner array dan L-4 OA outer array sebagai pada tabel 1 (dalam hal ini dengan
bantuan software Qualitek 4 dan diperlukan sampel penelitian minimal 32).
Pengolahan data Eksperimen dan analisis hasil eksperimen dilakukan secara
terpisah masing-masing untuk Karakteristik Kualitas Kekerasan Produk dan Karakteristik
Kualitas Jumlah Cacat Produk [RAN 01]
Tabel 1. Matrik Kombinasi (L-8 OA inner array dan
L-4 OA outer array)
Masing-masing
eksperimen dihitung nilai S/N Ratio nya dari setiap faktor dan setiap level dan
dihitung nilai rata-rata berdasarkan faktor dan level. Dengan demikian dapat
dibuat tabel dan grafik efek tiap faktor untuk dievaluasi kondisi Optimum serta
kontribusi faktornya.
D. ANALISIS
HASIL EKSPERIMEN
E.
KESIMPULAN.
Hasil utama yang diharapkan adalah ditemukannya rancangan usulan setting
parameter yang tangguh (robust) sehingga dapat ditarik kesimpulan
faktor yang berpengaruh terhadap variansi kualitas adalah waktu penuangan
dengan nilai kontribusi 8.037%, bahan baku dengan nilai 25.682% dan debit angin
dengan nilai 17.744%. Pasir cetak tidak cukup signifikan.
Kondisi terbaik adalah waktu penuangan pada level 2 ( 30 detik),
bahan baku pada level 2 (FC 25) dan debit angin pada level 2 (42 m3/menit)
Performansi yang diharapkan dari rancangan usulan ini adalah
34.854 db atau dalam satuan aslinya ±21.6 HRC
No comments:
Post a Comment