Tuesday 29 December 2015

Kajian perilaku parkir inap (studi kasus stasiun Poncol dan stasiun Tawang)

Kajian perilaku parkir inap (studi kasus stasiun Poncol dan stasiun Tawang). Stasiun merupakan salah satu pusat kegiatan peralihan dua moda transportasi darat berupa kereta api dan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, mutlak dibutuhkan tempat parkir yang memadahi dalam menunjang kelancaraan aktivitas yang ada. Parkir dengan sistem park and ride merupakan salah satu jenis parkir yang digunakan sebagai bahan penelitian ini. Hasil analisa diperoleh akumulasi parkir kendaraan roda 2 (dua) di Stasiun Poncol mengalami kenaikan pada pukul 07:00 – 09:00 WIB dan 16:00 – 17:00 WIB dengan akumulasi puncak sebesar 153 kendaraan yang terjadi pada hari Sabtu. Sedangkan di Stasiun Tawang akumulasi parkir mengalami kenaikkan pada pukul 06:00 – 07:00 WIB dan 17:00 – 18:00 WIB dengan akumulasi puncak 99 kendaraan. Akumulasi puncak kendaraan roda 4 (empat) sebesar 25 kendaraan yang terjadi pada hari Sabtu, terutama pada saat keberangkatan dan kedatangan kereta api. Volume parkir kendaraan roda 2 (dua) di Stasiun Poncol mengalami kenaikkan pada pukul 08:00 – 09:00 WIB dan 16:00 – 17:00 WIB dengan volume maksimum 153 kendaraan. Volume parkir di Stasiun Tawang mengalami kenaikkan pada pukul 06:00 – 07:00 WIB dan pada 19:00 – 20:00 WIB, demikian halnya dengan kendaraan bermotor roda 4 (empat). Puncak durasi parkir kendaraan bermotor roda 2 (dua) di Stasiun Poncol rata-rata durasi parkir 36 jam, Stasiun Tawang rata-rata durasi sebesar 59 jam. Hasil analisa menunjukan
ketidaksesuaian antara kebutuhan parkir dengan ketersediaan lahan parkir yang disediakan oleh PT. Kereta Api (Persero) sebesar 60 petak untuk parkir kendaraan roda 2 (dua) di Stasiun Poncol, 196 petak untuk parkir kendaraan roda 2 (dua) di Stasiun Tawang dan 12 petak untuk parkir kendaraan roda 4 (empat) di Stasiun Tawang Semarang. Kondisi ini sangat diperlukan pengembangan lahan parkir di Stasiun Poncol dan Stasiun Tawang untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Kata kunci : kebutuhan ruang parkir, park and ride (parkir inap)

1. LATAR BELAKANG
Perparkiran yang baik merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam menunjang perkembangan dan kelancaran aktivitas sosial ekonomi penduduk. kawasan kota sebagai pusat dari berbagai kegiatan. Area parkir di Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol dengan kondisi yang padat oleh pengguna jasa parkir dengan sistem pengaturan yang kurang baik serta tempat parkir yang kurang memadai menjadi salah satu latar belakang penelitian. Keadaan yang demikian ini diperlukan suatu pengaturan yang khusus dan terkendali sehingga tercipta suatu sistem parkir yang baik.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Parkir
Parkir merupakan kegiatan menghentikan atau menyimpan kendaraan bermotor di sebuah tempat yang sudah disediakan. Parkir sangat penting dalam elemen transportasi dan keberadaannya tidak dapat dianggap mudah.Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa suatu kendaraan tidaklah mungkin berjalan terus atau tidak berhenti. Perparkiran memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perencanaan transportasi (Setijowarno D,1999).
2.2. Kapasitas ruang parkir
Menurut Morlok (1988), fasilitas ruang parkir dapat dianggap seperti suatu terminal yang disederhanakan sehingga dalam pembuatan fasilitas parkir dapat mengikuti konsep kapasitas terminal, meliputi konsep pertama ialah kemungkinan arus lalu lintas maksimal yang melalui terminal akan dapat terjadi apabila selalu terdapat suatu satuan lalu lintas yang menunggu untuk memasuki tempat pelayanan sesegera mungkin sesudah tempat itu tersedia. Kondisi ini jarang tercapai untuk periode yang panjang, dan konsep kedua dari kapasitas yaitu volume maksimal yang masih dapat ditampung dengan waktu menunggu atau kelambatan yang masih dapat ditolerir.
2.3. Fasilitas parkir
Fasilitas parkir merupakan fasilitas penunjang jalan yang berfungsi sebagai tempat pemberhentian kendaraan. Pertimbangan mengenai kebutuhan parkir dilakukan untuk memperbaiki penyediaan area parkir di suatu daerah tertentu agar dimasa yang akan datang dapat tertata rapi dan lancar, karena kebutuhan tempat pemberhentian kendaraan merupakan kebutuhan yang sangat vital. Menurut William Young (1991), fasilitas parkir dibedakan menjadi parkir di badan jalan (on street parking ) dan parkir bukan pada badan jalan (off street parking) dan menurut pengoperasiannya dibagi menjadi dua yaitu off street parking dan on street parking.

3. LANDASAN TEORI
3.1 Akumulasi parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir di area parkir pada waktu tertentu. Satuanya dalam kendaraan jam (vehicle hours). Pada akumulasi parkir dengan interval waktu tertentut untuk menghitung akumulasi parkir digunakan rumus :
Akumulasi=Ei-Eo--------------------------------------------------------------------------------------------1
Keterangan : Ei = Entry ( kendaraan yang masuk ke lokasi )
Eo= Entry ( kendaraan yang keluar dari lokasi )
Jika sebelum diadakan pengamatan, sudah ada kendaraan yang parkir di lokasi survei, maka jumlah kendaraan yang ada tersebut di jumlahkan dalam harga akumulasi yang sudah di buat.
Akumulasi=Ei-Eo+X-----------------------------------------------------------------------------------------2
Keterangan : X = Jumlah kendaraan yang sudah ada di lokasi parkir
3.2.Durasi parkir
Durasi parkir adalah lama waktu sebuah kendaraan parkir yang dinyatakan dalam menit atau jam, dalam hal ini diambil dari selisih waktu masuk dan waktu keluar dari kendaraan tersebut. Durasi parkir di hitung dengan rumus :
Durasi=E0 time-E1time----------------------------------------------------------------------------------3
Keterangan : Ei time = saat kendaraan masuk dari lokasi
Eo time = saat kendaraan keluar dari lokasi

3.3. Volume parkir
Volume parkir merupakan jumlah keseluruhan kendaraan yang menggunakan fasilitas parkir, dihitung dalam kendaraan yang parkir dalam 1(satu) hari. Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah parkir kendaraan per periode waktu tertentu per hari).
Volume=E1+X......................................................................................................................4
Keterangan : X = jumlah kendaraan yang sudah ada di lokasi parkir

3.7. Kebutuhan parkir
Perhitungan kebutuhan ruang parkir dalam penelitian ini menggunakan cara pendekatan rumus. Hal ini disesuaikan dengan konfigurasi parkir dalam area parkir. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Universitas Gajah Mada mengenai kebutuhan parkir, maka didapatkan suatu rumusan untuk perhitungan kebutuhan area parkir.

Keterangan :
L0 = nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat nilai median;
n = banyak observasi = jumlah semua frekuensi;
(Σf i)0 = jumlah frekuensi dari semua kelas di bawah kelas yang mengandung median;
fm = frekuensi dari kelas yang mengandung median;
c = besarnya kelas interval, jarak antar kelas yang satu dengan yang lainnya atau besarnya kelas interval yang mengandung median.
i = 1, 2, 3,

in = i kali n

No comments:

Post a Comment