Kajian perilaku parkir inap
(studi kasus stasiun Poncol dan stasiun Tawang). Stasiun merupakan salah
satu pusat kegiatan peralihan dua moda transportasi darat berupa kereta api dan
kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, mutlak dibutuhkan tempat parkir yang
memadahi dalam menunjang kelancaraan aktivitas yang ada. Parkir dengan sistem
park and ride merupakan salah satu jenis parkir yang digunakan sebagai bahan
penelitian ini. Hasil analisa diperoleh akumulasi parkir kendaraan roda 2 (dua)
di Stasiun Poncol mengalami kenaikan pada pukul 07:00 – 09:00 WIB dan 16:00 –
17:00 WIB dengan akumulasi puncak sebesar 153 kendaraan yang terjadi pada hari
Sabtu. Sedangkan di Stasiun Tawang akumulasi parkir mengalami kenaikkan pada
pukul 06:00 – 07:00 WIB dan 17:00 – 18:00 WIB dengan akumulasi puncak 99
kendaraan. Akumulasi puncak kendaraan roda 4 (empat) sebesar 25 kendaraan yang
terjadi pada hari Sabtu, terutama pada saat keberangkatan dan kedatangan kereta
api. Volume parkir kendaraan roda 2 (dua) di Stasiun Poncol mengalami kenaikkan
pada pukul 08:00 – 09:00 WIB dan 16:00 – 17:00 WIB dengan volume maksimum 153
kendaraan. Volume parkir di Stasiun Tawang mengalami kenaikkan pada pukul 06:00
– 07:00 WIB dan pada 19:00 – 20:00 WIB, demikian halnya dengan kendaraan
bermotor roda 4 (empat). Puncak durasi parkir kendaraan bermotor roda 2 (dua)
di Stasiun Poncol rata-rata durasi parkir 36 jam, Stasiun Tawang rata-rata
durasi sebesar 59 jam. Hasil analisa menunjukan
ketidaksesuaian antara
kebutuhan parkir dengan ketersediaan lahan parkir yang disediakan oleh PT.
Kereta Api (Persero) sebesar 60 petak untuk parkir kendaraan roda 2 (dua) di
Stasiun Poncol, 196 petak untuk parkir kendaraan roda 2 (dua) di Stasiun Tawang
dan 12 petak untuk parkir kendaraan roda 4 (empat) di Stasiun Tawang Semarang.
Kondisi ini sangat diperlukan pengembangan lahan parkir di Stasiun Poncol dan
Stasiun Tawang untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Kata
kunci : kebutuhan ruang parkir, park and ride (parkir inap)
1. LATAR BELAKANG
Perparkiran
yang baik merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam menunjang
perkembangan dan kelancaran aktivitas sosial ekonomi penduduk. kawasan kota
sebagai pusat dari berbagai kegiatan. Area parkir di Stasiun Tawang dan Stasiun
Poncol dengan kondisi yang padat oleh pengguna jasa parkir dengan sistem
pengaturan yang kurang baik serta tempat parkir yang kurang memadai menjadi
salah satu latar belakang penelitian. Keadaan yang demikian ini diperlukan
suatu pengaturan yang khusus dan terkendali sehingga tercipta suatu sistem
parkir yang baik.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Parkir
Parkir
merupakan kegiatan menghentikan atau menyimpan kendaraan bermotor di sebuah
tempat yang sudah disediakan. Parkir sangat penting dalam elemen transportasi
dan keberadaannya tidak dapat dianggap mudah.Hal ini berdasarkan pada suatu
kenyataan bahwa suatu kendaraan tidaklah mungkin berjalan terus atau tidak
berhenti. Perparkiran memegang peranan yang sangat penting dalam suatu
perencanaan transportasi (Setijowarno D,1999).
2.2.
Kapasitas ruang parkir
Menurut
Morlok (1988), fasilitas ruang parkir dapat dianggap seperti suatu terminal
yang disederhanakan sehingga dalam pembuatan fasilitas parkir dapat mengikuti
konsep kapasitas terminal, meliputi konsep pertama ialah kemungkinan arus lalu
lintas maksimal yang melalui terminal akan dapat terjadi apabila selalu
terdapat suatu satuan lalu lintas yang menunggu untuk memasuki tempat pelayanan
sesegera mungkin sesudah tempat itu tersedia. Kondisi ini jarang tercapai untuk
periode yang panjang, dan konsep kedua dari kapasitas yaitu volume maksimal
yang masih dapat ditampung dengan waktu menunggu atau kelambatan yang masih
dapat ditolerir.
2.3.
Fasilitas parkir
Fasilitas
parkir merupakan fasilitas penunjang jalan yang berfungsi sebagai tempat
pemberhentian kendaraan. Pertimbangan mengenai kebutuhan parkir dilakukan untuk
memperbaiki penyediaan area parkir di suatu daerah tertentu agar dimasa yang
akan datang dapat tertata rapi dan lancar, karena kebutuhan tempat
pemberhentian kendaraan merupakan kebutuhan yang sangat vital. Menurut William
Young (1991), fasilitas parkir dibedakan menjadi parkir di badan jalan (on
street parking ) dan parkir bukan pada badan jalan (off street parking) dan
menurut pengoperasiannya dibagi menjadi dua yaitu off street parking dan
on street parking.
3.
LANDASAN TEORI
3.1
Akumulasi parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah
kendaraan yang parkir di area parkir pada waktu tertentu. Satuanya dalam
kendaraan jam (vehicle hours). Pada akumulasi parkir dengan interval
waktu tertentut untuk menghitung akumulasi parkir digunakan rumus :
Akumulasi=Ei-Eo--------------------------------------------------------------------------------------------1
Keterangan
: Ei = Entry ( kendaraan yang masuk ke lokasi )
Eo=
Entry ( kendaraan yang keluar dari lokasi )
Jika sebelum diadakan pengamatan,
sudah ada kendaraan yang parkir di lokasi survei, maka jumlah kendaraan yang
ada tersebut di jumlahkan dalam harga akumulasi yang sudah di buat.
Akumulasi=Ei-Eo+X-----------------------------------------------------------------------------------------2
Keterangan : X = Jumlah kendaraan
yang sudah ada di lokasi parkir
3.2.Durasi
parkir
Durasi
parkir adalah lama waktu sebuah kendaraan parkir yang dinyatakan dalam menit
atau jam, dalam hal ini diambil dari selisih waktu masuk dan waktu keluar dari
kendaraan tersebut. Durasi parkir di hitung dengan rumus :
Durasi=E0 time-E1time----------------------------------------------------------------------------------3
Keterangan
: Ei time = saat kendaraan masuk dari lokasi
Eo time = saat kendaraan keluar
dari lokasi
3.3.
Volume parkir
Volume
parkir merupakan jumlah keseluruhan kendaraan yang menggunakan fasilitas
parkir, dihitung dalam kendaraan yang parkir dalam 1(satu) hari. Volume parkir
menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah
parkir kendaraan per periode waktu tertentu per hari).
Volume=E1+X......................................................................................................................4
Keterangan : X = jumlah kendaraan
yang sudah ada di lokasi parkir
3.7.
Kebutuhan parkir
Perhitungan kebutuhan ruang parkir
dalam penelitian ini menggunakan cara pendekatan rumus. Hal ini disesuaikan
dengan konfigurasi parkir dalam area parkir. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di Universitas Gajah Mada mengenai kebutuhan parkir, maka didapatkan
suatu rumusan untuk perhitungan kebutuhan area parkir.
Keterangan
:
L0 =
nilai batas bawah dari kelas yang mengandung atau memuat nilai median;
n =
banyak observasi = jumlah semua frekuensi;
(Σf i)0 =
jumlah frekuensi dari semua kelas di bawah kelas yang mengandung median;
fm =
frekuensi dari kelas yang mengandung median;
c =
besarnya kelas interval, jarak antar kelas yang satu dengan yang lainnya atau
besarnya kelas interval yang mengandung median.
i =
1, 2, 3,
in = i kali n
No comments:
Post a Comment