Tuesday 29 December 2015

Analisis kecelakaan lalulintas ruas jalan SURAKARTA – SRAGEN

Analisis kecelakaan lalulintas ruas jalan SURAKARTA – SRAGEN. Surakarta – Sragen terletak di propinsi Jawa Tengah mempunyai lokasi yang sangat strategis terhadap lalulintas nasional terutama yang lewat jalur selatan, yang menghubungkan kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, serta Jakarta yang lewat jalur selatan. Dari masalah tersebut maka peneliti ingin mendapatkan masukan tentang seberapa besarnya kecelakaan, meliputi volume lalulintas yang lewat, kecepatan lalulintas, keadaan geometrik jalan dikaitkan dengan kecelakaan lalulintas, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, serta daerah yang kritis terhadap kecelakaan. Dengan kurun waktu lima tahun (tahun 1995 –1999). Studi kecelakaan lalulintas di jalan raya Surakarta - Sragen (Km 04+400 – 31+300) menunjukkan bahwa : Angka kecelakaan per juta kendaraan jalan Surakarta - Sragen tertinggi terjadi pada ruas jalan Palur – Grompol dan Grompol - Masaran dengan jumlah kecelakaan masing-masing 13 kecelakaan, angka kecelakaan berdasarkan panjang jalan kecelakaan tertinggi pada ruas Grompol - masaran yaitu sebesar 0,0808, indeks keparahan tertinggi ruas jalan Grompol - Masaran dengan indeks keparahan 92%, daerah rawan kecelakaan berdasarkan EAN tertinggi ruas jalan Palur - Grompol sebesar 398, daerah rawan kecelakaan berdasarkan EPDO ruas jalan Jurug – Grompol yaitu sebesar 460, tipe tabrakan yang sering terjadi adalah tabrakan depan - depan dan tabrakan depan – belakang,

Kecelakaan, Lalulintas,Surakarta-Sragen

I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Surakarta – Sragen terletak di propinsi Jawa Tengah mempunyai lokasi yang sangat strategis terhadap lalulintas nasional terutama yang lewat jalur selatan, yang menghubungkan kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, serta Jakarta yang lewat jalur selatan. Jalan Surakarta - Sragen selain merupakan arus lalulintas antar kota antar propinsi yang kecepanya rata-rata tinggi merupakan bangkitan lalulintas dari desa ke kota, serta banyaknya kendaraan tak bermotor yang mayoritas tidak patuh terhadap peraturan lalulintas. Dengan kompleknya masalah tersebut, maka
zona tersebut lalulintas menjadi tidak teratur yang akibatnya sering terjadi kecelakaan. Dari masalah tersebut maka peneliti ingin mendapatkan masukan tentang seberapa besarnya kecelakaan meliputi vulume lalulintas yang lewat, kecepatan laluintas, keadaan geometrik jalan dikaitkan dengan kecelakaan lalulintas, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan pada jalan tersebut serta daerah yang kritis terhadap kecelakaan. Dengan kurun waktu lima tahun ( tahun 1995 –1999). Dengan adanya penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk menciptakan suasana lalulintas yang tertip, aman, nyaman dan lancar, sehingga keselamatan para pemakai jalan akan dapat ditingkatkan.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah kecelakaan lalulintas jalan Surakarta – Sragen, perlu diidentifikasi yaitu :Seberapa besar kecelakaan ditinjau dari segi vulume lalulintas dan panjang jalan, faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakan dan faktor apa saja yang dominan terjadinya kecelakaan dan zona mana saja yang kritis terhadap kecelakaan pada segmen Jurug- Palur – Gempol – Masaran – Pungkruk – Sragen.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mendapatkan faktor kecelakaan, daerah yang rawan kecelakaan, zona kritis terhadap kecelakaan, seberapa besar pengaruh pengguna pengguna jalan, pada tiap segmen. Manfaat penelitian adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana jalan pada masa yang akan datang, sebagai informasi segmen mana saja yang sering terjadi kecelakaan, sebagai masukan kepada pemerintah selaku pemegang kebijakan dan yang melaksanakan pembangunan.
1.4 Metode Penelitian
Kecelakaan lalulintas dianalisis menggunakan data diskriptif kualitatif yaitu data kecelakaan yang diperoleh dari kepolisian yang berupa data kecelakaan pada ruas jalan Yogyakarta – Klaten Kemudian data tersebut untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel.

II. LANDASAN TEORI
Kecelakaan lalulintas adalah kejadian pada lalulintas jalan dimana paling sedikit melibatkan satu kendaraan yang mengakibatkan kerusakan yang merugikan pemiliknya atau korbannya. Undang-undang lalulintas No. 3 tahun 1985 menetapkan bahwa kecelakaan lalulintas adalah kejadian akhir dari serangkaian peristiwa yang tidak disengaja, dengan mengakibatkan kematian, luka-luka atau kerusakan benda yang terjadi dijalan umum Sedang Kadiyali, 1983 menyatakan bahwa kecelakaan lalulintas merupakan peristiwa yang tidak diharapkan yang melibatkan sedikitnya satu kendaraan bermotor pada suatu ruas jalan dan mengakibatkan kerugian matrial bahkan sampai menelan korban jiwa. Dari penelitian tersebut dikenal 2 klasifikasi kecelakaan dan melibatkan kendaraan bermotor yaitu : (1)Kecelakaanlalulintas kendaraan bermotor berarti bahwa setiap kecelakaan kendaraan bermotor yang terjadi di jalan umum. (2) Kecelakaan kendaraan bermotor yang bukan kecelakaaan lalilintas, yaitu : Setiap kecelakaan kendaraan bermotor yang terjadi di tempat selain dijalan umum misalnya : Kecelakaanmobil di daerah pertanian atau perkebunan. Menurut Kadiyali (1983) membagi kecelakaan menjadi : (1) berdasarkan korban kecelakaan, (2) Berdasarkan lokasi kecelakaan , (3) berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan, (4) berdasarkan cuaca (5) berdasarkan posisi kecelakaan posisi. Kecelakaan di Jalan raya umumnya disebabkan oleh empat faktor utama yaitu : Faktor pemakai jalan, faktor kendaraan, faktor kondisi jalan. faktor lingkungan jalan.

III. ANALISAIS DAN PEMBAHASAN KECELAKAAN SURAKARTA-SRAGEN TAHUN 1995-1999
Data kecelakaan diperoleh dari Kepolisian Resort Karanganyar dan Kepolisian Resort Sragen yang tercatat mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 1999. Kasus kecelakaan yang terjadi di jalan raya Surakarta - Sragen (Km 04.400 - Km 31.300) tercatat lengkap dengan waktu kejadian, jenis kendaraan yang terlibat, sebab-sebab kecelakaan dan akibat yang ditimbulkan.
Kecelakaan yang terjadi pada ruas jalan yang masuk dalam wilayah Kepolisian Resort Karanganyar tercatat 12 kasus kecelakaan, sedangkan yang terjadi pada ruas jalan yang masuk wilayah Kepolisian Resort Sragen tercatat 32 kasus kecelakaan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Studi kecelakaan lalu lintas di jalan raya Surakarta - Sragen (Km 04.400 - 31.300) menunjukkan bahwa : kecelakaan di jalan raya Surakarta - Sragen tertinggi terjadi pada ruas jalan Palur – Grompol dan Grompol - Masaran dengan jumlah kecelakaan masing-masing 13 kecelakaan
Angka kecelakaan berdasarkan tempat tiap juta kendaraan tertinggi pada Jl. Grompol - masaran sebesar 0,224.Angka kecelakaan tiap juta kendaraan berdasarkan panjang jalan tertinggi pada Jl. Grompol - masaran sebesar 0,0808. Indeks keparahan tertinggi pada jalan Grompol – Masaran, indeks keparahan 92%
5. Faktor penyebab kecelakaan utama adalah faktor manusia, pengemudi 56%, faktor lingkungan 27%, faktor kendaraan 5%, faktor jalan 5%,dan diketahui 7%. Daerah rawan kecelakaan jalan Grompol – Masaran dengan indeks keparahan 92%. Daerah rawan kecelakaan berdasarkan EAN tertinggi ruas jalan Jurug - Grompol angka 398 dan jalan Grompol – Masaran dengan angka 227. Daerah rawan kecelakaan berdasarkan EPDO adalah jalan Jurug – Grompol dengan angka 460.
4.2 Saran
Perlu diadakan penyuluhan secara intensif bagi pengemudi dan masyarakat luas mengenai peraturan dan tata tertib lalu lintas, mengingat manusia adalah faktor penyebab kecelakaan yang terbesar. Misalnya penyuluhan dan bimbingan tertib lalu lintas saat pemberian SIM, penyebarluasan tertib lalu lintas di media massa. Perlu adanya data kecelakaan yang lengkap dan detail, agar mempermudah studi kecelakaan lalu lintas yang akan datang sehingga dapat diketahui dengan lebih baik lokasi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan selanjutnya diberi rambu atau tanda peringatan mengenai lokasi yang sering terjadi kecelakaan.

No comments:

Post a Comment