Perkembangan
dalam dunia bisnis sekarang ini, pengembangan produk mempunyai waktu siklus
yang semakin pendek. Tiap badan usaha berkompetisi dalam memenangkan persaingan
tersebut. Strategi diterapkan perusahaan baik secara internal maupun eksternal.
Penurunan biaya produk dapat dijadikan salah satu strategi dalam kompetisi
didunia usaha dengan tidak mengurangi mutu dari produk tersebut.
Pengurangan
biaya (cost reduction) dengan menggunakan metode rekayasa nilai (value
engineering) banyak digunakan oleh perusahaan. Metode ini menganalisa
fungsi-fungsi produk dan menentukan nilai indek dari produk tersebut. Indek
tersebut merupakan perbandingan antara kepentingan produk dan biaya yang
dikeluarkan oleh produk tersebut. Nilai indek yang rendah dan fungsi yang tidak
memberikan nilai tambah perlu diperhatikan untuk diperbaiki/dikembangkan.
Penelitian yang
dilakukan terhadap disain produk TV Bracket di PT MAK bertujuan untuk
mengidentifikasi nilai indek dari komponen produk, mengeliminasi
komponen/fungsi yang tidak memberikan nilai tambah produk, melakukan
penghematan terhadap biaya produk dengan membuat disain produk pengganti/baru.
Produk TV
Bracket yang sedang dikembangkan oleh PT MAK terdapat beberapa komponen yang
mempunyai nilai indek rendah antara lain cover bawah penyangga, cable trim,
table, shaft pipe, primary bottom arm, top wall cover, dan bottom wall cover.
Produk yang
diusulkan sebagai pengganti produk TV Bracket awal mempunyai biaya yang lebih
rendah dengan penghematan sebesar Rp. 11.019,00 atau 29,89 %, jumlah komponen
berkurang 44,4 %, waktu pengerjaan berkurang 10,4 %, selain itu dilihat dari
prinsip design for assembly (DFA) mempunyai kemudahan dalam perakitan lebih
baik dari produk awal.
Kata Kunci :
value engineering, bracket TV, design for assembly (DFA)
I. PENDAHULUAN
Perkembangan
dalam hal teknologi berakibat pula terhadap proses pengembangan produk, dimana
siklus hidup produk semakin lama semakin pendek. Tingkat kompetisi perusahaan
manufaktur dalam peluncuran produk baru telah berlangsung cukup ketat pada era
sekarang.
Dalam
perkembangan ini terlihat adanya pertumbuhan pasar-pasar jenis baru baik dalam
hal harga, volume, keragaman, dan mutu. Pertumbuhan akan pasar produk-produk
baru inilah tempat tumbuhnya harapan pembeli, baik konsumen maupun perusahaan
industri. Kebijakan dan peranan pemerintah telah sangat membantu kalangan usaha
dalam
meningkatkan permintaan dan menumbuhkan manajemen bisnis yang baik.
meningkatkan permintaan dan menumbuhkan manajemen bisnis yang baik.
Tingginya
tingkat kompetisi menuntut perusahaan membuat strategi dalam hal pengembangan
produknya. Kesuksesan ekonomis perusahaan dalam pengembangan produk tergantung
kepada kemampuan dan kecermatan perusahaan dalam mengidentifikasi terhadap
kebutuhan/keinginan konsumen produk tersebut, dan dengan cepat dapat
menerjemahkan kebutuhan konsumen tersebut menjadi suatu produk. Produk yang
dibuat harus dapat dibuat pada biaya yang relatif rendah.
Strategi
pengembangan produk dengan menekan biaya dengan rendah tapi tetap mempunyai
nilai tinggi pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas perusahaan, selain
itu juga akan dapat meningkatkan daya saing produk di pasar. Pengurangan biaya
produk dengan tetap meningkatnya nilai produk perlu dilakukan oleh perusahaan
agar dapat dicapai tingkat profit yang semaksimal mungkin.
Untuk
itu perlu diterapkan metode yang dapat mengurangi biaya produk dan meningkatkan
nilai produk tanpa mengorbankan kualitas, dan kehandalannya. Salah satu cara
untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menggunakan Value Engineering
Methodology (VEM)/Rekayasa Nilai.
Metode
Rekayasa Nilai (Value Engineering) semakin banyak digunakan dalam tahapan
perancangan produk yang dilakukan oleh industri-industri di dunia, hal ini juga
berkaitan dengan tingkat persaingan yang semakin ketat.
II. STUDI
PUSTAKA
Society
Of American Value Engineer (SAVE) menyebutkan Value Engineering (VE) sebagai
teknik aplikasi pendekatan untuk mengidentifikasi fungsi suatu produk atau jasa
dan untuk mengembangkan fungsi tersebut pada biaya yang rendah. Carlos Fallon
mendefinisikan Value Engineering sebagai sebuah metode untuk meningkatkan nilai
produk dengan meningkatkan hubungan antara fungsi produk dan biayanya.
Tujuan
dari Value Engineering adalah untuk mengukur nilai dari suatu produk pada
tingkat biaya yang dapat diterima dan untuk mengeliminasi aspek yang tidak
menambah nilai produk. Nilai produk disini didefinisikan sebagai perbandingan
antara kepentingan (Importance) atau keberatian (Worth) produk dengan biaya
(cost) produk tersebut.
Value
Engineering secara umum dapat digunakan untuk (David DeMarle,1995) :
1.
Menentukan bagian produk/proses yang membutuhkan perhatian dan perbaikan.
2.
Mengembangkan metode pembentukan ide dan alternatif untuk solusi yang mungkin
tentang suatu permasalahan.
3.
Mengembangkan evaluasi alternatif.
4.
Meningkatkan nilai produk/jasa.
Proses
Value Engineering dibagi atas 6 (enam) fase utama tahapnya, yaitu :
1.
Tahap studi awal (Pre-study Phase).
2.
Tahap Informasi (Information Phase).
3.
Tahap Analisa (Analysis Phase).
1.
Mengidentifikasi dan mendefinisikan fungsi.
2.
Mengklasifikasikan fungsi.
3.
Mengembangkan hubungan fungsi.
4.
Menentukan biaya-biaya pada fungsi.
5.
Menentukan kepentingan/keberartian fungsi.
6.
Menghitung indek nilai.
4.
Tahap Inovasi/kreatif (Innovation Phase).
5.
Tahap Evaluasi (Evaluation Phase).
6.
Tahap Implementasi (Implementation Phase).
FAST
diagram merupakan visualisasi hubungan antar semua fungsi yang harus dibentuk
untuk menyelesaikan suatu fungsi utama dari produk. FAST berguna untuk
mengetahui fungsi-fungsi apakah yang diperlukan untuk memenuhi fungsi utama,
sehingga akan membantu dalam melakukan proses VE dan mengeleminasi fungsi yang
tidak perlu.
FAST
dibentuk berdasarkan pada pemikiran logika yang berurutan dimana kearah kanan
merupakan bentuk bagaimana suatu fungsi tersebut dibuat/dipenuhi, sedangkan
kearah kiri merupakan bentuk mengapa suatu fungsi tersebut diperlukan/ada. FAST
diagram merupakan suatu hubungan HOW-WHY antar fungsi dan dibatasi oleh suatu
garis ruang lingkup untuk membatasi studi yang akan dilakukan.
III. ANALISIS
3.1
Pendefinisian Produk
Produk
yang dijadikan objek studi/analisa adalah TV Bracket, produk ini baru
dikembangkan di PT MAK dengan kegunaan utama untuk meletakkan TV (rak TV) yang
ditempelkan pada dinding. TV Bracket terdiri atas 27 komponen dengan jumlah
komponen non standar (dibuat sendiri) sebanyak 23 komponen dan jumlah komponen
standar sebanyak 4 komponen.
Produk
TV Bracket ini mempunyai tiga sub assembling yaitu sub assy wal, sub assy top
arm, dan sub assy bottom arm. Produk ini dilapisi dengan cat yang diproses
dengan pengecatan powder coating sistem pembakaran oven, sehingga akan tahan
karat dan tidak mudah mengelupas.
TV
Bracket ditempelkan pada dinding dengan menggunakan skrup baja. TV Bracket
mempunyai berat 3,7 kg dan dapat menahan beban maksimal 40 kg, dengan ukuran
panjang maksimum pesawat televisi 52 cm.
Produk
ini dapat diatur posisi atau arahnya dengan menggunakan lengan TV Bracket yang
berjumlah 2 buah, selain itu juga dapat dengan memutar pada bagian table
(penyangga televisi) yang mencapai sudut putar 3600. Untuk merapikan kabel yang
dipakai juga disediakan komponen cable trim, selain itu ada penutup pada bagian
plat dindingnya. Secara fungsional TV Bracket dapat digerakkan dengan rentang
sudut 2200 pada lengan bawah dan rentang sudut 1200 pada lengan atas terhadap
dinding pada arah horisontal.
3.2
Penentuan dan Analisa Fungsi Produk
Secara
umum produk TV Bracket mempunyai fungsi untuk meletakkan pesawat televisi yang
dapat ditempelkan pada dinding, fungsi tersebut merupakan fungsi konsumen (user
function). Dari fungsi penggunaan tersebut dapat ditentukan bahwa fungsi utama
(basic function) dari produk TV Bracket adalah untuk meletakkan beban (beban
disini diartikan sebagai pesawat televisi).
Pada
penentuan fungsi akan digunakan deskripsi dua kata yaitu kata kerja dan kata
benda (sedapat mungkin kata benda terukur). Hal ini dilakukan untuk memudahkan
dalam melakukan identifikasi dan analisa terhadap fungsi tersebut.
Setelah
menentukan fungsi utama produk TV Bracket, kemudian akan dilakukan penentuan
fungsi-fungsi tiap komponen di dalam produk tersebut. Dalam penentuan fungsi komponen
ini memungkinkan adanya lebih dari satu fungsi pada satu komponen.
Dari
pendefinisian fungsi-fungsi komponen produk TV Bracket tersebut kemudian
dilanjutkan dengan membuat diagram hubungan antar fungsi dengan menggunakan
FAST diagram. Dari diagram ini akan diperlihatkan bagaimana fungsi utama produk
TV Bracket akan dipenuhi oleh fungsi-fungsi komponen yang lain serta bentuk
hubungan antar fungsi dalam produk tersebut. Diagram FAST dari produk TV
Bracket dapat dilihat pada gambar 1. FAST TV Bracket
Dari
diagram FAST gambar 1 terlihat bahwa fungsi utama produk TV Bracket dipenuhi
dengan dua fungsi yaitu fungsi memposisikan beban (TV), dan pemindah energi.
Dari kedua fungsi tersebut, kemudian dibuat fungsi-fungsi yang dapat memenuhi
masing-masing fungsi tersebut.
3.3
Penentuan Biaya-Biaya Komponen
Biaya-biaya
yang diperlukan untuk pembuatan produk TV braket dari segi biaya material yang
digunakan dan biaya tenaga kerja, serta besarnya kontribusi (persentase)
masing-masing komponen terhadap seluruh biaya produk dapat dilihat pada tabel
1.
Dari
tabel 1 tersebut terlihat bahwa biaya material untuk produk TV bracket adalah
Rp.30.735,00, dan biaya tenaga kerja sebesar Rp.6320,00 dengan total biaya
Rp.37.055,00, terlihat bahwa persentase terbesar biaya digunakan oleh komponen
table.
3.4
Penentuan Bobot Kepentingan Komponen
Untuk
menentukan bobot kepentingan komponen digunakan teknik perbandingan berpasangan
(paired comparison). TV bracket mempunyai 27 komponen berarti akan dipasangkan
sebanyak 351 pasang komponen untuk membandingkan.
Dalam
hal ini digunakan pertanyaan “manakah komponen yang lebih penting fungsi/
keberadaannya?” pada tiap pasangnya, kemudian untuk menentukan derajat
perbedaan kepentingannya digunakan pertanyaan “seberapa besar perbedaan
kepentingannya?”. Skala yang digunakan untuk derajat kepentingan adalah
0
= tidak ada perbedaan kepentingan fungsi komponen
1
= perbedaan kepentingan fungsi komponen kecil/dekat.
2
= perbedaan kepentingan fungsi komponen sedang
3
= perbedaan kepentingan fungsi komponen besar
Gambar 1. FAST
TV Bracket
3.5
Penentuan Indek Nilai Komponen
Dari
hasil perhitungan biaya-biaya dan bobot kepentingan komponen dihitung besarnya
indek nilai dari tiap komponen dengan formulasi :
Dari
perhitungan nilai ini terdapat 8 komponen yang mempunyai nilai yang jelek
karena indeknya berada dibawah 1 atau dibawah garis batas pada grafik nilai.
Komponen yang nilainya
jelek
tersebut adalah Cable Trim Panjang, Cable Trim Pendek, Cover bawah penyangga,
Table, Top wall cover, bottom wall cover, shaft pipe, dan primary bottom arm.
Komponen-komponen
tersebut merupakan target utama dari proses pengembangan selanjutnya. Selain
itu dengan menggunakan FAST diagram, fungsi yang tidak penting/tidak ada dalam
FAST juga potential untuk diperbaiki/dihilangkan.
Tabel 1 Biaya
material dan tenaga kerja TV Bracket
3.6
Pembuatan Alternatif Konsep Produk
Dalam
pembuatan konsep produk tetap tertuju pada sasaran dalam melakukan rekayasa
nilai, yaitu berusaha untuk melakukan pengurangan biaya produk tanpa
mengorbankan mutu produk. Prinsip eliminasi, reduksi, penyederhanaan, kombinasi
dan standarisasi tetap dijadikan arahan dalam membuat konsep-konsep produk.
Dengan
melihat dimensi-dimensi/atribut produk serta fungsinya, maka dapat dikembangkan
ide-ide yang dapat mengurangi biaya produk. Ide-ide tersebut dikembangkan
sebagai alternatif untuk tiap komponen TV Bracket. Ide-ide alternatif tersebut
dirangkum dalam tabel 2 berikut :
No comments:
Post a Comment