Pengaruh waktu perendaman pada sifat mekanik komposit unsaturated
polyester yang diperkuat serat cantula. Tujuan
penelitian ini adalah mengamati pengaruh waktu perendaman pada sifat mekanik
komposit unsaturated polyester yang diperkuat serat cantula. Sifat mekanik yang
dipelajari difokuskan pada modulus tarik dan kekuatan tarik komposit lamina
dengan serat serba-searah dibawah pembebanan longitudinal dan variasi waktu
perendaman. Pengaruh waktu perendaman terhadap permukaan patah tarik juga
dievaluasi. Sifat mekanik diamati dengan servo pulser dan permukaan patah tarik
dianalisa dengan stereo zoom microscope. Kekuatan tarik dan modulus tarik
diukur sebagai fungsi waktu perendaman didalam air yang sudah
dimurnikan(destilasi). Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa kadar air
bertambah dengan bertambahnya waktu perendaman dan hal ini mengakibatkan sifat
mekanik komposit berkurang. Setelah perendaman selama 500 jam kekuatan tarik
dan modulus tarik komposit berturut-turut berkurang 21 % dan 32.8%.
Kata
Kunci : Komposit unsaturated polyester, serat cantula, waktu perendaman, sifat
mekanik
Pendahuluan
Serat alam sebagai bahan penguat komposit polimer mulai
banyak digunakan sebagai pengganti serat buatan dalam kehidupan sehari-hari,
mengingat serat alam ini mempunyai beberapa keuntungan dibanding serat buatan.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki kemampuan komposit
polimer dengan penguatan serat alam, (Sanadi dkk, 1986) melakukan penelitian
mengenai sifat tarik dan impak pada komposit polyester yang diperkuat
serat sunhemp, hasil penelitian ini memperlihatkan
sunhemp berpotensi sebagai penguat plastik agar dihasilkan material murah dengan ketangguhan tinggi. Menurut (Roe dkk, 1985) serat jute sebagai serat penguat mempunyai kelebihan dibanding serat gelas dilihat dari segi berat dan harga.
sunhemp berpotensi sebagai penguat plastik agar dihasilkan material murah dengan ketangguhan tinggi. Menurut (Roe dkk, 1985) serat jute sebagai serat penguat mempunyai kelebihan dibanding serat gelas dilihat dari segi berat dan harga.
Sifat komposit dapat diwakili oleh
rata-rata sifat komponen penyusunnya. Untuk komposit lamina dengan serat serba
searah dibawah pembebanan longitudinal gambar 1, besarnya modulus longitudinal
komposit dapat ditulis,
EL= Ef, Vf + Em, Vm (1)
Dimana,
Ef, Em=Modulus
elastis serat, matrik
vf, vm=
Fraksi volume serat, matrik
Beberapa kondisi lingkungan
seperti kadar air akan menyebabkan ketidaksetabilan dimensi dan pengurangan
sifat mekanik. Menurut (George dkk, 1997) sifat mekanik komposit Polyethylene
densitas rendah yang diperkuat dengan serat daun nanas akan berkurang
sesudah kontak dengan air, karena penambahan kadar air akan menurunkan ikatan
antarmuka serat/matrik dalam komposit. Penambahan waktu perendaman akan
menyebabkan pengurangan kekuatan tarik komposit polypropylene diperkuat
serat jute, karena penambahan kadar air akan mengakibatkan pembengkakan
serat yang menyebabkan matrik retak (Joseph dkk, 1995). Kekuatan dan kekakuan
komposit akibat adanya perubahan kadar air dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut,
EL= Ef, Vf + Fm Emo Vm (9)
Dimana,
Emo = modulus matrik pada
kondisi kering.
Fm = P/Po =
perbandingan sifat mekanik matrik.
P = kekuatan/kekakuan matrik sesudah
perendaman.
Po
= kekuatan/kekakuan matrik sebelum perendaman
II. CARA PENELITIAN.
A.
Bahan penelitian
Resin Unsaturated polyester Yukalac 157
BTQN-EX yang digunakan dalam penelitian
diperoleh dari PT. Justus Supply Corporation Semarang. Sedangkan serat cantula
diperoleh dari Koperasi Rami Lestari
Sidomulyo Pengasih Kulonprogo. Untuk proses perendaman digunakan air yang sudah
dimurnikan (aquades).
B. Alur Penelitian.
Penelitian diawali dengan
proses pengidentifikasian nama ilmiah serat cantula di laboratorium
Dendrologi Fakultas Kehutanan UGM yang dilanjutkan dengan proses perlakuan awal
serat Cantula sebelum pengujian dilakukan untuk menghilangkan pengaruh
pengerjaan/perlakuan sebelumnya. Proses perlakuan awal serat cantula dilakukan
dengan memanaskan dalam dapur pemanas pada temperatur 1100C
selama 45 menit.
Pembuatan spesimen komposit
dilakukan secara manual, serat yang sudah mendapat perlakuan awal
dipotong sesuai dengan cetakan dan fraksi volume yang diinginkan (vf =
0.35), kemudian ditaruh pada dasar cetakan. Campuran resin dan katalis dituang
diatas serat sampai semua serat terendam. Kaca penutup dipasang diatas spesimen
dan tekanan rendah diterapkan, serta serat ditarik. Spesimen dibekukan pada
temperatur ruang selama 24 jam, dan dibekukan lanjut (post cure) pada
temperatur 60oC selama 4 jam.
Gambar.3 Alur
penelitian
Spesimen uji rendam komposit dibuat
berbentuk balok ukuran 15 mm x 25 mm x 2 mm. Pada spesimen uji perendaman
komposit kedua ujung spesimen ditutup dengan lem silikon (lihat gambar 4).
Pertambahan kadar air ditentukan dengan menimbang berat spesimen sebelum dan
sesudah proses perendaman.
Gambar
4. Spesimen uji perendaman komposit
Pengujian tarik komposit dilakukan
pada mesin servo pulser model EHF ED 20. Bentuk, dimensi serta standar
pengujian tarik spesimen komposit mengacu pada ASTM D3039. Perilaku perpatahan
komposit Unsaturated polyester yang diperkuat dengan serat Cantula sebelum
dan sesudah proses perendaman dianalisa melalui permukaan patah tarik dengan Stereo
Zoom Microscope. Proses terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pengolahan data, dimana seluruh data yang diperoleh selama pengujian dicatat
dan diolah yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar
berupa grafik. Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan hasil pengujian yang
dilakukan
No comments:
Post a Comment