Wednesday 30 December 2015

Perbandingan respon fisiologi dan biomekanika terhadap pekerja laki-laki pembawa beban di punggung dan bahu ( Studi Kasus pada BULOG DIY )

Perbandingan respon fisiologi dan biomekanika terhadap pekerja laki-laki pembawa beban di punggung dan bahu ( Studi Kasus pada BULOG DIY ). Untuk mengetahui besarnya beban kerja yang diterima oleh pekerja dapat dilakukan dengan mengukur faktor fissologi atau beomekanika. Pada penelitian ini dilakukan analisis faktor fisiologi dan analisis biomekanika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembawaan beban di punggung dan bahu dengan berat beban 70 kg untuk analisis fisiologi tidak berbeda secara nyata. Hal ini disebabkan karena kelelahan yang terjadi pada kegiatan membawa beban bukan diakibatkan pada penggunaan energi, akan tetapi lebih pada penggunaan otot. Untuk analisis biomekanika membawa beban dipunggung dan dibahu menghasilkan gaya tekan berturut-turut adalah 7844,51 N dan 8804,14 N

1. Latar Belakang
Ergonomi adalah suatu studi ilmiah yang ditujukan pada pencapaian hubungan optimal antara pekerja dengan lingkungan kerjanya. Disiplin ilimu ini mempelajari tentang keterbatasan dan kemampuan manusia, kerja dan lingkungannya, gaya statis dan dinamis berdasarkan struktur tubuh manusia, kelelahan, training dan desain simulasi dan desain peralatan dan stasiun kerja. [9]
Perubahan rancangan peralatan, perubahan metode kerja, perubahan lingkungan kerja dan penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien merupakan suatu tuntutan. Perubahan rancangan peralatan yang dibuat manusia ditujukan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan operasi penggunaan peralatan. Begitu juga metode penanganan material sangat perlu diperhatikan karena
metode pengangkatan yang kurang baik akan berakibat fatal terhadap tubuh manusia. Oleh karenanya kedua hal tersebut perlu menjadi perhatian agar pekerja terhindar dari cacat fisik. Untuk mengetahui apakah pekerja dalam kondisi aman atau untuk melakukan pekerjaan dalam kaitannya dengan metode kerja perlu diukur gaya dan momen yang terjadi pada setiap segmen tubuh.
Pada pekerjaan berat seperti pembawaan beban secara manual, titik rawan segmen tubuh manusia ketika melakukan pekerjaan tersebut terletak pada join pinggul tepatnya pada segmen tulang belakang lumbar ke lima dan scrum pertama (L5/S1). Menurut ketentuan yang direkomendasikan oleh NIOSH (the National Institute of Occupational Safety and Health) yaitu Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berada di Amerika Serikat telah mengeluarkan rekomendasi untuk batasan beban kerja, yaitu beban kerja yang menghasilkan gaya tekan dibawah AL (Action Limit ) yaitu 3500 N atau berada diantara AL dan MPL (Maximum Permissible Limit) yaitu sebesar 6370 N sebagai batas maksimum dari gaya tekan yang diijinkan [10]

2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui perbedaan respon fisiologi dan biomekanika yang terjadi akibat dari aktivitas pembawaan beban serta untuk mengetahui cara membawa beban yang optimal.

3. Dasar Teori
3.1 Pemindahan Material Secara Manual
Pemindahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri (industrial accident) disebut “ Over exertion-lifting and carrying “ yaitu kerusakan jaringan tubuh diakibatkan oleh kelebihan beban angkat.
3.2. Batasan Angkat Biomeknika
Nilai dari batasan angkat biomekanika adalah rentang postur atau posisi aktivitas kerja, ukuran beban dan ukuran manusia yang dievaluasi. Sedangkan kriteria keselamatan adalah berdasar pada beban tekan ( compression load ) pada intervertebral disk antara lumbar nomor lima dan scraum nomor satu ( L5/S1 ).
Analisa dari berbagai macam pekerjaan yang menunjukkan rasa nyeri (ngilu) berhubungan erat dengan beban kompresi ( tekan ) yang terjadi pada L5/S1 [1]. Telah ditemukan bahwa 85 – 95 % dari penyakit hernia pada disk terjadi dengan relatif lebih tinggi frekuensinya pada L4/L5 dan L5/S1. L4/L5 adalah Intervertebral disk yang berada pada lumbar kelima dan lumbar keempat, sedangkan L5/S1 adalah Intervertebral disk yang berada pada lumbar kelima dan scraum satu [6]. Kebanyakan penyakit-penyakit tulang belakang adalah merupakan hernia pada intervertebral disk yaitu keluarnya inti intervertebral (pulpy nucleus) yang disebabkan oleh rusaknya lapisan pembungkus intervertebral disk. Penyakit hernia yang terjadi karena rusaknya intervertebral disk bagian belakang yaitu menekan pada dan mengiritasi akar syaraf dan menyebabkan rasa sakit yang kronis. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh “ Slipped discs “.
3.2.1 Konsep Dasar Biomekanika
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek – aspek dari gerakan- gerakan tubuh. Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. General Biomechanic
Adalah bagian dari Biomekanika yang membahas mengenai hukum – hukum dan konsep – konsep dasar yang mempengaruhi tubuh organic manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Biostatics adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam ( uniform ).
b. Biodinamic adalah bagian dari biomekanik umum yang berkaitan dengan gambaran gerakan – gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi ( kinematik ) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh ( kinetik ).
2. Occupational Biomechanic.
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanik terapan yang mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja dapat meningkat.

3.2.2 Mekanika Tubuh
Dalam biomekanik perhitungan guna mencari moment dan gaya dapat dilakukan dengan cara menghitung gaya dan mement secara parsial atau menghitung tiap segmen yang menyusun tubuh manusia.
Dengan menggunakan tehnik perhitungan keseimbangan gaya pada tiap segmen tubuh manusia, maka didapat moment resultan pada L5/S1. kemudian untuk mencapai keseimbangan tubuh pada aktivitas pengangkatan, moment pada L5/S1 tersebut diimbangi gaya otot pada spinal erector (FM) yang cukup beser. Gaya otot pada spinal erector dirumuskan sbb:


3.3. Batasan Angkat Fisiologi
Metode pendekatan ini mempertimbangkan rata-rata beban metabolisme dari aktivitas angkat yang berulang (repetitive lifting )sebagaiman dapat juga ditentukan dari jumlah konsumsi oksigen. Hal ini harus benar-benar diperhatikan terutama dalam rangka untuk menentukan batasan angkat. Kelelahan kerja yang terjadi akibat dari aktivitas yang berulang ( repetitive lifting ) akan mengakibarkan resiko rasa nyeri pada tulang belakang ( back injure ). Repetitive lifting dapat menyebabkan Cumulative Trauma Injures atau Repetitive Strain Injures [3].

3.3.1 Menghitung Besar Konsumsi Oksigen dan Energi Kerja
Detak nadi atau denyut jantung merupakan hal penting dan pokok untuk penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium. Dalam hal penentuan konsumsi energi, biasanya digunakan parameter indeks ini yang merupakan selisih dari denyut jantung pada waktu bekerja dengan kecepatan denyut jantung pada saat istirahat. Untuk mencoba merumuskan hubungan antara konsumsi energi dengan kecepatan denyut jantung, pertama-tama dicari pendekatan kuantitatif hubungan antara denyut jantung dengan konsumsi oksigen yang merupakan faktor dari metabolisme yang berhubungan langsung dengan konsumsi energi. Langkah awal yang harus ditempuh adalah mencari kesepadanan antara denyut jantung dengan konsumsi oksigen, untuk mencari kesepadanan tersebut digunakan tabel tingkat beban kerja (Tabel Christensen,1964).

Setelah dicari kesepadanan antara denyut jantung dengan konsumsi oksigen maka langkah selanjutnya adalah mencari konsumsi energi, dimana 1 liter O2 yang dikonsumsi oleh tubuh mendapatkan 4,8 Kilo kalori energi, maka :
Konsumsi energi = V O2 liter/menit x 4,8 Kilo Kalori

4. Metodologi Penelitian
4.1 Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di gudang DOLOG DIY, berlokasi di Kalasan. Faktor yang diteliti yaitu cara pembawaan beban dengan berat beban yang sama. Dengan menggunakan dua macam cara pembawaan beban yang berbeda dengan berat beban 70 kg.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian sampel yang digunakan adalah pekerja pada Dolog DIY. Penggunaan sampel langsung dari para pekerja ini dengan pertimbangan bahwa pekarja telah memiliki kesiapan mental dan fisik karena ini merupakan pekerjaan rutin mereka sehingga sudah terbiasa. Ukuran rata-rata segmen tubuh pekerja seperti pada tabel berikut :

5. Hasil Penelitian

5.4. Kesimpulan.
1. Pada setiap metode pengangkatan jumlahn kalori yang dikeluarkan untuk pengangkatan dipunggung dan dibahu adalah 3,955 kilo kalori dan 4,147 kilo kalori. Hal ini tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.
2. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode pembawaan dipunggung maupun di bahu menghasilkan gaya kompresi sebesar 7844 N dan 8804 N, kondisi ini lebih besar dari MPL (Maximum Permissible Limit).


No comments:

Post a Comment