Evaluasi
Performance Alat Proses Industri Dengan Analisis Termodinamika.Performance
(unjuk kerja) alat-alat proses di industri perlu diketahui, karena berhubungan
dengan penggunaan energi, yang secara langsung akan mempengaruhi besarnya
annual cost. Salah satu kriteria yang digunakan untuk menentukan efektivitas
suatu alat proses adalah seberapa besar jumlah energi yang hilang (Wlost)
dari alat proses tersebut. Semakin besar energi yang hilang, berarti semakin
tidak efisien suatu alat proses. Penentuan Wlost dari suatu alat proses dapat
dilakukan dengan analisis termodinamika. Analisis menggunakan konsep hukum
termodinamika I, tentang konservasi energi (ketetapan energi), dan hukum
termodinamika II, tentang kriteria proses berdasarkan nilai entropi. Dari kedua
konsep ini akan diperoleh persamaan matematis yang dapat digunakan untuk
menentukan besarnya Wlost, yaitu:
Wlost=To.ΔStotal
ΔStotal =ΔSsys +ΔSsorr..
ΔS = entropy change
; To = temperature of sorrounding
Dengan
mengetahui Wlost
masing-masing alat proses, dapat menseleksi mana alat proses yang
efisien dan mana alat proses yang tidak efisien. Sehingga langkah penting
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah bagaimana usaha untuk menaikkan
efisiensi alat proses yang tidak efisien tersebut.
Kata kunci: performance, analisis
termodinamika, entropi, efisien
PERMASALAHAN
Untuk
menjamin berlangsungnya proses-proses di industri diperlukan alat-alat proses
yang terkait dengan proses yang ada. Alat-alat proses yang digunakan dirancang
minimal dapat menjalankan tugas sesuai dengan proses yang di-handle. Hal ini
masih memberikan kemungkinan alat belum bekerja secara optimal dan efisien.
Untuk beberapa jenis alat proses terdapat batasan-batasan tertentu di mana alat
dikatakan dapat bekerja sesuai tugasnya. Sebagai contoh alat penukar panas
(Heat Exchanger, HE) mempunyai batasan dirt factor (Rd) dan pressure drop (-
ΔP), yang mana alat HE dikatakan dapat bekerja sesuai tugasnya jika mempunyai
Rd yang lebih besar sedikit dari Rdmin yang disyaratkan, dan
memberikan (- ΔP) yang lebih kecil dari (- ΔP)maks yang diijinkan (Rubahman dan
Rahmat, 1978). Tetapi secara umum performance (unjuk kerja) alat-alat proses
sebenarnya dapat dievaluasi berdasarkan batasan termodinamika, yaitu jumlah
energi yang hilang (unavailable) sebagai kerja musnah (lost work, Wlost).
Semakin besar jumlah kerja musnah, semakin tidak efisien alat proses tersebut.
Penentuan
jumlah kerja musnah dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis termodinamika. Analisis didasarkan pada konsep-konsep hukum termodinamika I dan II. Dari analisis akan diperoleh persamaan matematis yang dapat digunakan untuk menentukan Wlost, di mana besarnya Wlost akan tergantung pada perubahan entropi total (ΔStotal) yang dihasilkan.
analisis termodinamika. Analisis didasarkan pada konsep-konsep hukum termodinamika I dan II. Dari analisis akan diperoleh persamaan matematis yang dapat digunakan untuk menentukan Wlost, di mana besarnya Wlost akan tergantung pada perubahan entropi total (ΔStotal) yang dihasilkan.
Dengan mengetahui kerja musnah yang ada pada tiap-tiap alat
proses, dapat menentukan alat proses yang efisien dan yang tidak efisien. Dari
kesimpulan awal ini dapat dilakukan langkah penting berikutnya, yaitu bagaimana
usaha meningkatkan efisiensi alat proses yang tidak efisien tersebut. Usaha
peningkatan efisiensi alat proses, jika dihubungkan dengan kerja musnah,
tentunya diarahkan pada usaha memperkecil Wlost, yang berarti bagaimana
untuk memperkecil nilai perubahan entropi total (ΔStotal).
ANALISIS TERMODINAMIKA
Termodinamika
Termodinamika berasal dari bahasa asing, “thermodynamics”, yang
berarti tenaga yang dibangkitkan dari panas. Pada perkembangan berikutnya,
termodinamika didefinisikan lebih luas, yaitu transformasi atau perubahan
energi dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain (Smith dan Van Ness,
1987).
Hukum Termodinamika I
Hukum Termodinamika I merumuskan tentang konservasi atau ketetapan
energi. Berdasarkan konsep ini, besarnya energi sebenarnya tetap, hanya berubah
bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain.
Hukum Termodinamika II
Hukum termodinamika II antara lain merumuskan tentang kriteria
berlangsungnya suatu proses. Suatu proses dikatakan dapat berlangsung secara
reversible, atau irreversible, atau tidak dapat berlangsung, dapat ditunjukkan
dengan suatu besaran termodinamika yang disebut entropi.
Kerja Ideal (Wideal) dan Kerja Musnah (Wlost)
Untuk sistem yang menghasilkan kerja (W positip), kerja ideal
didefinisikan sebagai kerja maksimum yang dapat dihasilkan sistem jika sistem
tersebut mengalami proses reversible. Dalam hal ini kerja nyata lebih kecil
dari kerja ideal, dan perbandingan antara keduanya disebut efisiensi
termodinamika:
APLIKASI
Pada bagian ini diberikan contoh evaluasi performance alat proses
di industri dengan menggunakan analisis termodinamika. Contoh diambil pada
sebuah unit steam power plant yang terdiri dari beberapa alat proses, yaitu:
boiler (furnace) dengan bahan bakar gas metana (CH4), turbin, kondenser,
dan pompa, sebagaimana terlihat pada gambar 1 (Smith dan Van Ness, 1987):
Data
tambahan:
- udara pembakaran excess 25 %
- gas CH4 terbakar sempurna menjadi gas CO2 dan H2O
- data ΔHoi , ΔGoi, dan
sifat fisis diketahui
- jumlah steam 84,75 kg/ s
Evaluasi
Performance Alat
Dengan menggunakan persamaan-persamaan matematika yang diperoleh
dari analisis termodinamika yang telah diuraikan sebelumnya, performance
alat-alat proses unit steam power plant pada contoh gambar 1 dapat ditentukan.
Penentuan Wlost
masing-masing alat dimulai dengan perhitungan perubahan entropi
total yang terdiri dari perubahan entropi sistem dan perubahan entropi
lingkungan di sekitar tiap alat. Pada alat turbin, kondenser, dan pompa, sistem
berupa uap air (steam) atau air, sedangkan pada alat boiler (furnace), sistem
berupa steam dan campuran bahan bakar. Untuk menyederhanakan perhitungan, pada
beberapa alat (boiler, turbin, dan pompa) dianggap bekerja secara adiabatik,
sehingga perubahan entropi lingkungan pada alat-alat tersebut sama dengan nol.
Hasil selengkapnya perhitungan perubahan entropi total dan kerja musnah
masing-masing alat disajikan pada tabel 2 dan 3 berikut:
Dari tabel 3 terlihat bahwa Wideal merupakan jumlahan dari Ws
dan Wlost (sebagaimana
pers. ( 10a )). Hal ini disebabkan Steam power plant merupakan unit yang
berfungsi untuk mengkonversi energi panas (dari bahan bakar) menjadi energi
kerja mekanik. Oleh karena itu meskipun pada unit ini terdapat 2 (dua) Ws yang
berlainan tanda (positip pada turbin dan negatip pada pompa), maka Ws netto
keduanya akan bertanda positip. Hal ini berarti Wideal lebih besar dari
pada Ws, sehingga berdasarkan persamaan ( 8 ) diperoleh efisiensi termodinamika
dari unit steam power plant ini sebesar 27,3 %. Dari hasil analisis terlihat
bahwa alat proses pada unit tersebut yang paling tidak efisien adalah boiler
(furnace), yang menghasilkan kerja musnah sebesar 59,8 % dari total Wlost yang
dihasilkan semua alat. Untuk meningkatkan efisiensi boiler, berdasarkan jumlah
Wlost,
dapat dievaluasi dari nilai perubahan entropi totalnya. Karena boiler dianggap bekerja
secara adiabatik, maka Wlost hanya ditentukan dari perubahan
entropi sistemnya, yang terdiri dari steam dan campuran bahan bakar. Untuk
mengubah perubahan entropi sistem pada boiler sehingga perubahan entropi
totalnya menjadi lebih kecil, yang paling feasible adalah dengan mengubah
kondisi sistem campuran bahan bakar. Perubahan entropi pada sistem campuran
bahan bakar dari keadaan awal (suhu 298,15 K) ke keadaan akhir (campuran flue
gas suhu 460 K) dipengaruhi oleh beberapa proses di dalamnya, yaitu: pemisahan
(unmixing) dan pencampuran (mixing), reaksi pembakaran, dan perubahan suhu.
Berdasarkan analisis perhitungan, di antara proses-proses tersebut yang paling
memungkinkan dilakukan modifikasi untuk menghasilkan perubahan entropi sistem
campuran bahan bakar menjadi lebih kecil adalah pada proses unmixing-mixing dan
perubahan suhu, yaitu dengan memperkecil excess udara, idealnya perbandingan
antara CH4
dengan gas oksigen dari udara adalah stoikiometris (1 : 2), serta
dengan menurunkan suhu keluar flue gas (artinya panas yang diserap steam lebih
banyak). Usaha penurunan suhu flue gas keluar boiler (furnace) dapat dilakukan
dengan menambah luas perpindahan panas alat, misal dengan menambah jumlah tube
dalam boiler.
KESIMPULAN
1.
Analisis termodinamika dapat mengevaluasi performance alat proses berdasarkan
nilai Wlost.
2.
Semakin besar kerja musnah (unavailable energy) yang dihasilkan suatu alat
proses, berarti semakin tidak efisien alat proses tersebut.
3. Usaha peningkatan efisiensi alat proses diarahkan pada upaya
memperkecil kerja musnah, yaitu dengan memperkecil perubahan entropi total yang
dihasilkan alat proses.
No comments:
Post a Comment