The chopper of CO2 laser
is important for the research of CO2 laser effect. Most of chopper
instruments are generally imported from foreign country, so that it is rather
difficult to find spare part and maintenance. This research has been purposed
to find a new alternative of laser Chopper based on computer. Method of laser
Chopper based on close and open of the disc gap that installed on the centre of
motor, so that the laser light can be chopped along with motor running. Running
motor control with variable voltage has many advantages such as high efficiency
and linear velocity. Computer controls running motor, it purpose to find high
performance and easy to make research. The laser chopper performance has a high
accuracy. For the 6-disc gap, minimum limit is 10 Hz and the 30-disc gap maximum
limit is 3455 Hz. Disc gap and motor speed effect the maximum and minimum limit
of laser Chopper. Because of the 8 bit on DAC, the error tolerance is 1/2 LSB.
For the maximum limit 3455 Hz, error tolerance is + 7 Hz.
KEYWORDS :
chopper, disc gap, motor control,
computer.
1. Pendahuluan
Pemotongan Sinar Laser CO2 secara periodik untuk keperluan
penelitian sangat diperlukan terutama penelitian efek sinar laser pada beberapa
bahan uji. Penelitian laser CO2 pada beberapa bahan uji yang berupa
benda padat, cair maupun gas dimaksudkan untuk memperoleh interaksi dari
keduanya sehingga didapatkan isyarat sinyal keluaran. Isyarat tersebut berisi
informasi karakteristik materi dari bahan uji berupa kekerasan, konsentrasi,
kepadatan dan sebagainya. Sinyal cacat (background) dari sumber cahaya selain
laser CO2 akan
mempengaruhi hasil analisis dari materi bahan uji. Oleh karena itu diperlukan identifikasi sinar laser dengan sistem Chopper dengan menggunakan detektor. Isyarat sinyal keluaran yang dihasilkan adalah murni dari interaksi laser dengan materi uji tanpa dipengaruhi oleh cahaya lain [1]
mempengaruhi hasil analisis dari materi bahan uji. Oleh karena itu diperlukan identifikasi sinar laser dengan sistem Chopper dengan menggunakan detektor. Isyarat sinyal keluaran yang dihasilkan adalah murni dari interaksi laser dengan materi uji tanpa dipengaruhi oleh cahaya lain [1]
Sistem pemotongan periodik
yang dipakai bervariasi mulai dari frekuensi rendah sampai frekuensi tinggi.
Hal tersebut untuk mengetahui pengaruh dari bahan yang di uji terhadap
perubahan sinar laser. Penelitian tersebut dipakai untuk pengembangan aplikasi
teknologi sinar laser terutama laser CO2. Pada keperluan penelitian
diperlukan hasil yang mempunyai ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu
diperlukan sarana pembantu guna mempermudah proses penelitian secara
keseluruan. Pemakaian komputer dalam sistem pemotongan selain untuk
mempertinggi unjuk kerja sistem juga sebagai alat bantu mempermudah penelitian.
2. Dasar Teori
Sistem pemotongan cahaya
secara periodik untuk sinar laser CO2 dilaksanakan dengan melewatkan sinar laser
dalam sebuah piringan bercelah yang berputar. Piringan bercelah tersebut
diletakkan pada poros motor DC. Pengaturan kecepatan putar piringan bercelah
dilaksanakan dengan mengatur kecepatan putar motor DC. Pengaturan kecepatan
putar motor DC dilaksanakan dengan mengatur tegangan jepit (tegangan masuk)
motor. Proses pengaturan tegangan jepit motor dilaksanakan dengan dua cara,
yang pertama dengan sistem memutar potensiometer variabel pada rangkaian pengaturan
tegangan, yang kedua dengan pengendalian melalui komputer dengan menggunakan
perantara DAC (Digital to Analog
Converter). [2]
Perancangan piringan bercelah dilaksanakan
dengan mengaitkan kecepatan putar motor DC. Rumusan yang di gunakan untuk penghitungan
jumlah cacahan cahaya dapat diperlihatkan dengan gambar 1. Frekuensi potongan
cahaya dihitung berdasarkan potongan cahaya setiap detiknya sehingga untuk kecepatan motor dalam satuan rpm
(putaran per menit) maka untuk mendapatkan putaran motor dalam satu detik di
bagi dengan 60 dan dikalikan dengan jumlah celah pada piringan tersebut. [3]
Gambar 1. Sistem pemotongan cahaya dengan piringan bercelah
Berdasarkan perancangan
sistem pemotongan cahaya dengan piringan bercelah yang berputar tersebut maka
perubahan pada jumlah potongan cahaya dipengaruhi oleh putaran motor dan jumlah
celah pada piringan.
Penghitungan frekuensi potongan cahaya dihitung berdasarkan persamaan
(1).
dimana :
C :
frekwensi potongan cahaya
per detik (Hz)
n :
putaran motor ( rpm)
J :
jumlah celah pada piringan
Batasan maksimum dari jumlah potongan cahaya
dibatasi oleh kemampuan kecepatan putar motor yang di desain pabrik dan desain
celah piringan. Dipilihnya pemakaian motor DC pada penelitian ini karena motor
DC mempunyai keunggulan pada kemudahan pengaturan kecepatan putarnya, harganya
murah dan mudah didapat.
Motor listrik arus searah adalah suatu mesin listrik yang berfungsi merubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga mekanik. Perubahan tenaga listrik menjadi tenaga mekanik berdasar pada suatu kaidah yang menerangkan bila suatu penghantar yang membawa arus listrik berada pada sebuah medan magnet maka penghantar tersebut akan mengalami suatu gaya. Gaya tersebut menimbulkan torsi yang akan menghasilkan gerak pada motor, gerak tersebut dirubah menjadi suatu gerak putaran [4]. Konstruksi dari motor DC seri adalah kumparan rotor tersambung seri dengan kumparan penguat (stator), jadi dengan bertambahnya kopel (arus) akan menyebabkan bertambahnya harga fluks magnet karena motor DC merupakan fungsi dari arus jangkar, jika harga arus jangkar sama dengan nol, harga fluks juga nol. Pada motor DC berlaku persamaan kecepatan putaran seperti motor DC seri seperti terlihat dalam persamaan (2) : [5]
dengan
:
n : putaran
U :
tegangan jepit motor
fo : fluks magnet
Ia : arus jangkar
Ra : hambatan jangkar
Berdasarkan persamaan (2) didapatkan bahwa kecepatan putar motor DC
dapat dikendalikan dengan mengatur tegangan jepit motor, arus jangkar motor dan
fluks magnet. Pengaturan kecepatan putar motor dengan pengaturan tegangan jepit
menghasilkan daerah pengaturan
kecepatan yang luas dan
linear, disamping itu
efisiensinya tinggi karena tidak ada tahanan asut.
3. Perancangan
Chopper Berbasis
Komputer
Perancangan chopper laser berbasis komputer diawali dengan mengumpulkan
data sistem pemotongan cahaya untuk laser.
Hasil pengumpulan data tersebut dipakai untuk merancang sistem perangkat
keras (hardware) maupun perangkat
lunak (software) dari alat chopper.
3.1. Perangkat
Keras
Perangkat keras chopper laser
berbasis komputer diwujudkan dalam gambar 3. Pada prinsipnya chopper
laser didasarkan pada pengaturan kecepatan putar motor DC. Piringan
bercelah yang digunakan untuk proses pemotongan cahaya ditempatkan pada poros
motor, sehingga dengan mengatur putaran motor akan didapatkan pula pengaturan
potongan cahaya. Perangkat keras Chopper laser CO2 berbasis komputer terdiri komputer, interface (antarmuka), DAC, penguat (Amplifier), Motor DC dan piringan bercelah, pencacah frekuensi dan
penampil frekuensi digital. Pengaturan kecepatan putar motor DC pada prinsipnya
dilakukan secara analog yaitu dengan melakukan pengaturan tegangan jepit motor. Pada
sistem chopper laser berbasis
komputer, pengaturan tegangan jepit dilakukan dengan mempergunakan alat bantu
komputer.
Gambar 2. Diagram Block
sistem pemotongan laser CO2 berbasis komputer
Oleh karena komputer bekerja secara digital maka pada pengendalian kecepatan motor DC tersebut digunakan DAC yang selanjutnya dikuatkan untuk dapat menjalankan motor. Sebagai parameter umpan balik digunakan sensor penggandeng optik (opto coupler), keluaran penggandeng optik sudah berupa pulsa-pulsa digital dan kemudian dimasukkan kedalam pencacah digital untuk selanjutnya diteruskan ke komputer.[6-7]
Hasil cacahan potongan juga ditampilkan dalam penampil 7 segment dengan 4 digit. Pemakaian komputer sebagai alat bantu digunakan untuk mempermudah sistem kerja secara keseluruhan. Metode Penelitian dari sistem perancangan perangkat keras dimulai dengan membuat alat pemotong secara manual, setelah didapat hasil yang maksimal kemudian dikembangkan menggunakan komputer.
3.2. Perangkat
Lunak
Perangkat lunak dipakai sebagai pendukung perangkat keras sistem
pemotongan cahaya sinar laser berbasis komputer. Pada dasarnya alat pemotong
sinar laser dapat dioperasikan secara manual atau dengan bantuan komputer.
Pengaruh perangkat lunak dalam sistem
pemotongan cahaya adalah pada
proses operasi dengan menggunakan komputer. Perangkat lunak yang dipakai
menggunakan bahasa program komputer yaitu BASIC dan PASCAL. Pembahasan prosedur
perangkat lunak sistem pemotongan
cahaya secara keseluruhan meliputi proses
pengeluaran data digital, masukan data, dan perbandingan atau koreksi.
Proses sistem pemotongan cahaya yang
dilaksanakan dengan komputer pada dasarnya jumlah cacahan potongan cahaya acuan
(set point) dengan hasil pembacaan
jumlah cacahan oleh komputer. Hasil
perbandingan akan diproses untuk menentukan proses selanjutnya.
Diagram alir untuk sistem pemotongan cahaya yang dilaksanakan oleh
komputer terlihat dalam gambar 3. Pada bagian awal proses yaitu permintaan
nilai cacahan potongan cahaya. Proses pengeluaran data 0, agar kondisi awal
pembacaaan cacahannya adalah 0 (nol), karena
motor dalam kondisi berhenti. Variabel N adalah masukan nilai cacahan
yang digunakan sebagai nilai acuan untuk perbandingan dengan nilai cacahan dari
pembacaan komputer.
Gambar 3. Diagram
alir sistem pengendalian potongan cahaya
Pengisian variabel A = 0 dipakai untuk memberikan harga awal cacahan
pembacaan komputer. Hasil pembacaan jumlah cacahan oleh komputer ini
akan dilanjutkan pada proses perbandingan dengan nilai cacahan acuannya Proses
perbandingan tersebut akan berlangsung terus menerus sehingga dicapai kecepatan
motor yang konstan dan stabil sehingga cacahan yang diinginkan dapat tercapai.
4. Hasil Percobaan dan Pembahasan
Percobaan dilaksanakan dengan
menyambungkan alat chopper ke
komputer. Masukan frekuensi cacahan yang diiginkan dilaksanakan dengan
memasukkan data melalui keyboard.
Jumlah pengukuran cacahan dilihat melalui tampilan pada layar komputer maupun
pada alat chopper. Hasil perbandingan
percobaan terlihat pada tabel 2 dan gambar grafik 5.
Dari hasil percobaan terlihat bahwa terdapat beberapa perbedaan hasil
pengukuran oleh komputer maupun chopper dengan
setting-nya. Hal tersebut karena
dipengaruhi oleh perangkat keras dari chopper
terutama pada pemakaian DAC. Alat chopper
yang telah dibuat menggunakan DAC dengan 8 bit
digital sehingga pada pemakaiannya mempunyai tingkat kesalahan yang diijikan
sebesar + 1/2 LSB. 1 LSB
mengandung arti adalah perubahan nilai digital terkecil yang akan menyebabkan perubahan keluarannya.
Dalam hal ini adalah perubahan nilai
digital keluaran dari komputer yang akan menyebabkan perubahan keluaran berupa
cacahan potongan cahaya. Oleh karena pemakaian DAC pada Chopper menggunakan 8
bit dan kecepatan maksimum yang dihasilkan untuk nilai bit tertinggi bernilai
255 adalah 3455 cacahan per detik maka nilai 1
LSB adalah:
Sehingga kesalahan yang
masih diijinkan pada pemakaian 8 bit
digital dan pada kecepatan maksimum 3455
adalah + 7 cacahan per detik.
5. Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan percobaan chopper laser, didapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
- Alat pemotong cahaya yang dirancang telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Keunggulan dari alat pemotong cahaya tersebut dapat diperasikan secara manual maupun dengan komputer.
- Batasan maksimum pemotong cahaya yang dilaksanakan adalah 3455 potongan dalam tiap detiknya, dan batas minimum sampai pada kondisi stabil adalah 10 potongan tiap detik, batasan tersebut dikarenakan oleh kecepatan maksimum motor DC dan jumlah celah pada piringan.
- Tingkat ketelitian pemotongan cahaya pada frekuensi tinggi sangat besar dibandingkan dengan pemotongan cahaya pada frekuensi rendah. Salah satu faktor perbedaan tingkat ketelitian tersebut disebabkan karena faktor kestabilan motor yang berputar pada kecepatan rendah lebih kecil.
- Perbandingan Pengukuran jumlah cacahan potongan cahaya yang dilaksanakan dengan komputer menunjukkan perbedaan dengan setting-nya, hal tersebut dikarenakan oleh pemakaian tingkat digital pada DAC adalah 8 bit. Sehingga kesalahan yang masih diijinkan sebesar + 7 cacahan per detik oleh pemakaian DAC tersebut masih terpenuhi.
No comments:
Post a Comment