Wednesday 30 December 2015

Koefisien perpindahan kalor pengembunan di dalam pipa horizontal

Koefisien perpindahan kalor pengembunan di dalam pipa horizontal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui koefesien perpindahan kalor pengembunan Petrozon Rossy-12 di dalam pipa horizontal pada berbagai variasi kualitas dan aliran massa yang berbeda. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sebuah sistem pendingin kompresi uap yang dimodifikasi dengan menambahkan orifice, pre-heater dan seksi uji yang ditempatkan setelah kondenser dan sebelum katup ekspansi. Seksi uji berupa suatu pipa ganda aliran searah yang mana pipa bagian dalam terbuat dari tembaga sepanjang 80 cm dengan diameter dalam 16,60 mm dan diameter luar 18,85 mm , sedangkan pipa bagian luar merupakan pipa PVC yang terisolasi. Data yang didapatkan berupa laju aliran massa refrigeran Petrozon Rossy-12 yang diukur dengan orifice, kualitas refrigeran Petrozon Rossy-12 yang diatur melalui pre-heater, tekanansebelum masuk seksi uji dan temperatur pada beberapa daerah pada seksi uji serta temperatur dan debit air yang mendinginkan seksi uji.Hasil penelitian berupa koefesien perpindahan kalor pengembunan Petrozon Rossy-12 didalam pipa horizontal pada berbagai variasi kualitas uap refrigeran dan laju aliran massa refrigeran yang berbeda.
Kata kunci : Petrozon Rossy-12, koefisien perpindahan kalor pengembunan, tabung horizontal, kualitas, laju aliran massa

 PENGANTAR
Kekawatiran tentang kerusakan lapisan ozon yang salah satu penyebabnya adalah digunakannya bahan-bahan yang mengandung CFC untuk sistem pendingin. Hal ini telah mendorong untuk mencari refrigerant alternatif yang ramah lingkungan, tidak beracun dan tidak merusak lapisan ozon. Salah satu refrigerant alternatif tersebut adalah Petrozon.
Kondenser merupakan

Estimasi nilai koefisien aktifitas pada campuran BINER n-PROPIL alkohol-air

Estimasi nilai koefisien aktifitas pada campuran BINER n-PROPIL alkohol-air. Data yang akurat tentang sifat-sifat bahan sangat diperlukan untuk perancangan alat dan operasi proses di industri. Namun seringkali data tersebut tidak tersedia sehingga menimbulkan kesulitan pada perancangan dan pelaksanaan proses. Salah satu data yang tidak cukup tersedia dengan lengkap adalah koefisien aktifitas pada suatu campuran. Koefisien aktifitas ini berperan dalam dalam menghitung kesetimbangan fase suatu campuran.
Alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode estimasi sifat bahan. Terdapat berbagai metode untuk estimasi tersebut, namun dalam tulisan ini dibahas penerapan metode UNIFAC (mewakili kelompok metode kontribusi gugus) dan metode Margules (mewakili kelompok metode estimasi reguler) untuk menghitung nilai koefisien aktifitas pada campuran n-propil alkohol – air.
Dari hasil perhitungan, metode UNIFAC menghasilkan γ1 = 1,129 dan γ2 = 2,9823 dengan deviasi untuk γ1 = 0,098 dan untuk γ2 = 0,14. Metode Margules menghasilkan γ1 = 1,002 dan γ2 = 3,36 dengan deviasi untuk γ1 = 0,00849 dan untuk γ2 = 0,323
Kata kunci: koefisien aktifitas, metode UNIFAC, metode Margules

 PENDAHULUAN
Hubungan kesetimbangan uap-cair diperlukan untuk menyelesaikan banyak permasalahan dalam rekayasa proses. Data kesetimbangan, baik kesetimbangan uap-cair maupun keserimbangan cair-cair, biasanya diperoleh melalui penelitian. Namun kadang-kadang pengukuran melalui penelitian semacam itu sulit dilakukan, terutama saat senyawa yang terlibat dalam kesetimbangan semakin banyak. Biaya yang diperlukan juga cukup besar. (Reid, 1977)
Alternatif yang dapat ditempuh untuk memperoleh data kesetimbangan adalah

Surfaktan yang dapat terpolimerisasi: Peluang pemanfaatannya dalam industri

SURFAKTAN YANG DAPAT TERPOLIMERISASI: PELUANG PEMANFAATANNYA DALAM INDUSTRI. Surfaktan berasal dari singkatan surface active agent (agen aktif permukaan) yang secara bahasa berarti aktif pada permukaan. Surfaktan dibutuhkan dalam suatu proses / operasi seperti pada proses pembentukan emulsi cat. Setelah proses tersebut surfaktan kadang-kadang tidak dibutuhkan lagi, bahkan dapat bersifat negatif terhadap proses selanjutnya dan bersifat mengganggu lingkungan hidup karena sifatnya yang sulit diuraikan. Surfaktan yang dapat terpolimerisasi (polymerizable surfactant) dapat memecahkan masalah ini. Polimerisasi surfaktan terjadi pada tahap setting dan curing. Metoda terbaik polimerisasi surfaktan adalah dengan mereaksikan surfaktan dengan monomer atau binder. Kegunaan metoda ini adalah dalam aplikasi emulsi alkyd, polimerisasi emulsi, dan modifikasi permukaan.
Kata kunci: surfaktan yang dapat terpolimerisasi (polymerizable surfactant), surfaktan reaktif, polimerisasi, kopolimer, monomer

Pendahuluan
Surfaktan berasal dari istilah bahasa Inggris surfactant yang merupakan singkatan dari surface active agent. Arti literalnya adalah aktif pada permukaan. Dengan kata lain sifat surfaktan ditandai oleh kecenderungan berada pada permukaan dan antarfasa. Antarfasa adalah batas antara dua fasa yang tidak saling campur; sedangkan permukaan menunjukkan bahwa salah satu dari dari fasa adalah gas (biasanya udara). Ada lima antarfasa yang mungkin terbentuk:
• Padat-uap (permukaan)
• Padat-cair
• Padat-padat
• Cair-uap (permukaan)
• Cair-cair

Surfaktan cenderung mengadsorpsi permukaan untuk menurunkan energi bebas pada perbatasan antarfasa. Surfaktan dapat mengadsorpsi pada kelima jenis permukaan tersebut. Surfaktan yang sering diterapkan dalam industri adalah

Menentukan koefisien perpindahan massa operasi adsorpsi padat-cair pada tangki berpengaduk ganda

MENENTUKAN KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA OPERASI ADSORPSI PADAT-CAIR PADA TANGKI BERPENGADUK GANDA. Operasi adsorpsi banyak dijumpai di industri kimia, baik untuk pengangan produk utama, hasil samping, maupun limbah industri. Kecepatan perpindahan massa pada operasi adsorpsi dipengaruhi oleh koefisien perpindahan massa dan dimensi alat yang digunakan. Oleh karena itu besarnya koefisien perpindahan massa perlu dicari untuk dapat memperkirakan besarnya kecepatan perpindahan massa pada operasi adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari besarnya koefisien perpindahan massa dan hubungannya dengan variabel-variabel lain sebagai dasar bagi perancangan alat untuk operasi adsorpsi padat-cair dengan tangki berpengaduk.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Resin Amberlite-120 yang telah diaktifkan dengan larutan H2SO4. Resin digunakan untuk menjerap NaOH dari larutan NaOH yang konsentrasinya 0,5 g/L. alat yang digunakan adalah tangki berpengaduk yang dilengkapi dengan baffle. Jenis pengaduk yang digunakan adalah 2-flat blade paddle dan 2-retreated blade paddle. Koefisien perpindahan massa dicari dengan membuat pemodelan matematis dari distribusi NaOH di dalam padatan dan dalam larutan.
Hasil analisis data dengan model matematis yang disusun menunjukkan koefisisen perpindahan massa berkisar antara 2,0819.10-4 cm/menit dan 8,2805.10-4 cm/menit untuk pengaduk jenis 2-flat blade paddle serta antara 2,2387.10-4 cm/menit dan 4,4176.10-4 cm/menit untuk pengaduk jenis 2-retreated blade paddle, dengan difusifitas efektif rata-rata sebesar 2,8046.10-4 cm2/menit.
Kata Kunci: perpindahan massa, adsorpsi padat-cair, tangki berpengaduk


 PENDAHULUAN
Adsorpsi padat-cair, operasi yang berkaitan dengan fenomena perpindahan massa antara cairan dan permukaan padatan, banyak dijumpai di industri kimia. Adsorpsi dapat dijumpai pada pada proses pembuatan produk utama, penanganan hasil samping, maupun penanganan limbah.
Koefisien perpindahan massa merupakan

Evaluasi Performance Alat Proses Industri Dengan Analisis Termodinamika

Evaluasi Performance Alat Proses Industri Dengan Analisis Termodinamika.Performance (unjuk kerja) alat-alat proses di industri perlu diketahui, karena berhubungan dengan penggunaan energi, yang secara langsung akan mempengaruhi besarnya annual cost. Salah satu kriteria yang digunakan untuk menentukan efektivitas suatu alat proses adalah seberapa besar jumlah energi yang hilang (Wlost) dari alat proses tersebut. Semakin besar energi yang hilang, berarti semakin tidak efisien suatu alat proses. Penentuan Wlost dari suatu alat proses dapat dilakukan dengan analisis termodinamika. Analisis menggunakan konsep hukum termodinamika I, tentang konservasi energi (ketetapan energi), dan hukum termodinamika II, tentang kriteria proses berdasarkan nilai entropi. Dari kedua konsep ini akan diperoleh persamaan matematis yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya Wlost, yaitu:

Wlost=To.ΔStotal
ΔStotal =ΔSsys +ΔSsorr..
 ΔS = entropy change ; To = temperature of sorrounding

Dengan mengetahui Wlost masing-masing alat proses, dapat menseleksi mana alat proses yang efisien dan mana alat proses yang tidak efisien. Sehingga langkah penting selanjutnya yang perlu dilakukan adalah bagaimana usaha untuk menaikkan efisiensi alat proses yang tidak efisien tersebut.
Kata kunci: performance, analisis termodinamika, entropi, efisien

PERMASALAHAN
Untuk menjamin berlangsungnya proses-proses di industri diperlukan alat-alat proses yang terkait dengan proses yang ada. Alat-alat proses yang digunakan dirancang minimal dapat menjalankan tugas sesuai dengan proses yang di-handle. Hal ini masih memberikan kemungkinan alat belum bekerja secara optimal dan efisien. Untuk beberapa jenis alat proses terdapat batasan-batasan tertentu di mana alat dikatakan dapat bekerja sesuai tugasnya. Sebagai contoh alat penukar panas (Heat Exchanger, HE) mempunyai batasan dirt factor (Rd) dan pressure drop (- ΔP), yang mana alat HE dikatakan dapat bekerja sesuai tugasnya jika mempunyai Rd yang lebih besar sedikit dari Rdmin yang disyaratkan, dan memberikan (- ΔP) yang lebih kecil dari (- ΔP)maks yang diijinkan (Rubahman dan Rahmat, 1978). Tetapi secara umum performance (unjuk kerja) alat-alat proses sebenarnya dapat dievaluasi berdasarkan batasan termodinamika, yaitu jumlah energi yang hilang (unavailable) sebagai kerja musnah (lost work, Wlost). Semakin besar jumlah kerja musnah, semakin tidak efisien alat proses tersebut.
Penentuan jumlah kerja musnah dapat dilakukan dengan menggunakan

Rancang bangun alat praktikum operasi sedimentasi

Rancang bangun alat praktikum operasi sedimentasi. Operasi sedimentasi (pengendapan) sering ditemui dalam aktivitas industri yang berhubungan dengan zat padat. Pada prinsipnya operasi sedimentasi merupakan operasi pemisahan zat padat dari zat cair. Agar mahasiswa dapat memahami peristiwa pemisahan ini dengan lebih baik maka perlu bagi mereka melakukan praktikum sedimentasi ini. Praktikum operasi sedimentasi merupakan salah satu modul dari sejumlah praktikum yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung. Persoalan yang dijumpai untuk pelaksanaan praktikum ini di Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung adalah biaya pengadaan peralatan yang relatif mahal harganya. Untuk mengatasi masalah ini telah dirancang suatu unit peralatan sedimentasi yang kompak yang berbasiskan pada pengukuran konsentrasi padatan tercampur secara elektronik. Biaya perancangan untuk alat ini relatif sedikit dibandingkan dengan peralatan yang telah tersedia di pasaran. Peralatan yang telah dirancang ini harus dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kata kunci : sedimentasi, konsentrasi, pengukuran elektronik

 TEORI SEDIMENTASI
Sedimentasi merupakan proses pemisahan fasa, dimana partikel padatan mengendap dari dalam slurry karena pengaruh gaya gravitasi. Di dalam sedimentor, suspensi atau slurry terpisah menjadi cairan bening supernatan dan lumpur encer (thick sludge). Proses disebut thickening jika concentrated sludge merupakan produk utama yang diinginkan, dan disebut clarification jika cairan bening yang diinginkan (Brown, 1978).
Pengendapan dan sedimentasi sering dijumpai dalam industri. Proses ini sangat bermanfaat untuk

Kajian penanganan limbah cair pada industri tekstil

KAJIAN PENANGANAN LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL. Limbah pada suatu industri tekstil adalah limbah yang merupakan sisa proses produksi tekstil yang dapat berupa padatan, cairan maupun gas yang tidak mempunyai nilai ekonomi lagi. Limbah ini biasanya mengandung bahan pencemar yang jenisnya tergantung dari bahan baku, proses-proses maupun produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu industri tekstil mempunyai kualitas spesifik artinya untuk industri yang berbeda akan menghasilkan limbah yang berbeda pula.Limbah yang dihasilkan dari industri tekstil ini kemudian dilakukan upaya pengolahan limbah, agar limbah yang dibuang ke lingkungan tidak menimbulkan dampak negatif. Makalah ini menguraikan mengenai proses penanganan limbah cair yang dihasilkan industri tesktil, sehingga air yang dibuang ke badan air sesuai dengan standar pemerintah..
Kata kunci : limbah, pencemaran, industri tekstil

 PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, baik industri minyak dan gas, maupun industri non minyak dan gas lainnya maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran pada air, udara dan tanah yang disebabkan karena hasil buangan dari industri-industri tersebut. Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh hasil buangan industri tersebut perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran lingkungan.
Limbah tekstil merupakan sisa proses produksi tekstil yang dapat berupa padatan, cairan, maupun gas yang dianggap tidak mempunyai nilai ekonomi lagi. Limbah yang paling paling banyak dihasilkan dari industri tekstil adalah

Perbandingan respon fisiologi dan biomekanika terhadap pekerja laki-laki pembawa beban di punggung dan bahu ( Studi Kasus pada BULOG DIY )

Perbandingan respon fisiologi dan biomekanika terhadap pekerja laki-laki pembawa beban di punggung dan bahu ( Studi Kasus pada BULOG DIY ). Untuk mengetahui besarnya beban kerja yang diterima oleh pekerja dapat dilakukan dengan mengukur faktor fissologi atau beomekanika. Pada penelitian ini dilakukan analisis faktor fisiologi dan analisis biomekanika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembawaan beban di punggung dan bahu dengan berat beban 70 kg untuk analisis fisiologi tidak berbeda secara nyata. Hal ini disebabkan karena kelelahan yang terjadi pada kegiatan membawa beban bukan diakibatkan pada penggunaan energi, akan tetapi lebih pada penggunaan otot. Untuk analisis biomekanika membawa beban dipunggung dan dibahu menghasilkan gaya tekan berturut-turut adalah 7844,51 N dan 8804,14 N

1. Latar Belakang
Ergonomi adalah suatu studi ilmiah yang ditujukan pada pencapaian hubungan optimal antara pekerja dengan lingkungan kerjanya. Disiplin ilimu ini mempelajari tentang keterbatasan dan kemampuan manusia, kerja dan lingkungannya, gaya statis dan dinamis berdasarkan struktur tubuh manusia, kelelahan, training dan desain simulasi dan desain peralatan dan stasiun kerja. [9]
Perubahan rancangan peralatan, perubahan metode kerja, perubahan lingkungan kerja dan penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien merupakan suatu tuntutan. Perubahan rancangan peralatan yang dibuat manusia ditujukan untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan operasi penggunaan peralatan. Begitu juga metode penanganan material sangat perlu diperhatikan karena

Perancangan proses produksi yang tangguh dengan menggunakan metode TAGUCHI (Studi Kasus Produk Master Rem L-300 Bensin di CV Mustika Karya Klaten)

Perancangan proses produksi yang tangguh dengan menggunakan metode TAGUCHI (Studi Kasus Produk Master Rem L-300 Bensin di CV Mustika Karya Klaten). Perancangan produk yang tangguh ( Robust ) berdasarkan metode Taguchi dilakukan di CV Mustika Karya untuk mengatasi kasus bervariasinya nilai kekerasan produk Master Rem L-300 Bensin . Teridentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk dan dibagi berdasarkan level adalah: Faktor Kendali (Controllable Factor) yang terdiri dari waktu penuangan(3 level), bahan baku(2 level) , debit angin(2 level) dan pasir cetak(2 level) . Sedang Faktor tak terkendali ( Noise Factor) adalah suhu tuang (2 level) dan komposisi kimia bahan (2 level). Berdasarkan jumlah faktor dan level faktor dipilih matrik orthogonal untuk 3 matrik kombinasi yakni kekerasan produk, jumlah cacat produk karena proses dan matrik Overall Evaluation Criteria yang sesuai dan dianalisis dengan Signal to Noise Ratio (S/N Ratio) dalam satuan desibel (db) serta ANOVA.. Diperoleh rancangan parameter yang tangguh dengan waktu penuangan 30 detik, bahan baku FC 25, dan debit angin 42 m3/menit. Sedang faktor pasir cetak tidak cukup signifikan berpengaruh terhadap kualitas produk. Performansi rata-rata yang diharapkan dapat dicapai dari rancangan ini adalah S/N Ratio sebesar 34,845 db atau dalam satuan unit aslinya kekerasan produk ± 21,6 HRC.
Kata Kunci : Metode Taguchi, Controllable Factor, Noise Factor, Signal to Noise Ratio

A. PENDAHULUAN
Salah satu upaya perbaikan mutu produk adalah melakukan perancangan (desain) mutu produk dengan metoda Eksperimen Taguchi. Dengan metode ini diharapkan akan diperoleh parameter proses produksi yang optimal dengan tujuan membuat produk yang kebal terhadap sumber -sumber variasi dan memaksimalkan kontrol terhadap proses produksinya. Desain Eksperimen adalah

Pengembangan model inventory probabilistik periodic review dengan (R, T) konstan

Pengembangan model inventory probabilistik periodic review dengan (R, T) konstan. Pada model inventory probabilistik, respon terhadap permintaan konsumen yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengembangan model selalu dilakukan dengan pendekatan distribusi probabilitas. Penentuan inventory maksimum juga dilakukan dengan model distribusi probabilitas, dan penentuan periode review ditentukan dengan cara trial and error, sehingga keputusan yang dihasilkan terkadang kurang dapat diterapkan pada kondisi riil, yang cenderung sudah mempunyai kebijakan mengenai jumlah inventory maksimum dan periode review. Pada sistem yang sudah mempunyai kebijakan mengenai jumlah inventory maksimum tetap, yaitu sesuai dengan proporsi tempat penyimpanannya di gudang, dan periode review persediaan, maka model persediaan seharusnya dikembangkan dengan mengikuti kebijakan yang sudah ada, sehingga variabel keputusan yang dihasilkan lebih riil untuk diterapkan, dan tidak memerlukan banyak perubahan dalam sistem untuk mengimplementasikannya. Makalah ini akan menguraikan mengenai pengembangan model persediaan probabilistik, dengan pendekatan model Markov, dengan jumlah inventory maksimum dan periode review konstan, yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Model yang dikembangkan dapat digunakan pula pada kasus inventory dengan R yang bersifat variabel.
Kata Kunci : Inventory probabilistik, inventory maksimum, periodic review.

1. PENDAHULUAN
Manajemen inventory adalah suatu teknik untuk memanajemen material, yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan, yaitu permintaan yang terjadi (demand), dan biaya – biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (stockout).
Dalam tataran teknis, inventory adalah

Optimalisasi Lead Time Manufactur dengan pendekatan Linear Programming dan Critical Path Method

Optimalisasi Lead Time Manufactur dengan pendekatan Linear Programming dan Critical Path Method. Kecerdasan negoisasi konsumen meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu sebuah perusahaan dituntut untuk dapat menampilkan performance terbaik. Negoisasi order yang dilakukan tidak hanya untuk memuaskan konsumen, tetapi harus mempertimbangkan sumber daya perusahaan.
Pada perusahaan make to order/engineer to order jobshop sering terjadi negoisasi order, bukan hal yang aneh jika order yang diberikan oleh konsumen batal akibat adanya perusahaan lain yang menawarkan performance yang lebih baik. Performance yag dimaksud adalah kemampuan memberikan waktu pengerjaan order yang lebih pendek dan meminimalkan pemborosan sumber daya yang dimiliki.
Terdapat perhitungan yang mengacu pada optimasi lead time, hasil yang didapat adalah meminimalkan waktu proses produk dan memaksimalkan utilitas mesin. Perhitungan memakai pendekatan linier programming dan dari hasil perhitungan tersebut akan terlihat alur proses pengerjaan produk dengan waktu penyelesaian yang optimal.
Informasi alur proses merupakan input pada analisis selanjutnya yaitu meningkatkan utilitas mesin. Oleh karena itu diperlukan pendekatan Critical Path Method untuk mendapatkan slack time yang minimal.
Hasil akhir

Perencanaan jumlah tenaga kerja yang optimal untuk mencapai target produksi di PT. DANAR HADI SURAKARTA

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI DI PT. DANAR HADI SURAKARTA. Dalam menghadapi permintaan produk hem yang cenderung meningkat, maka PT. Batik DANAR HADI perlu merencanakan kapasitas produksi. Untuk menunjang terpenuhinya kebutuhan produksi, salah satu yang perlu diperhatikan adalah perencanaan jumlah tenaga kerja yang optimal.
Perhitungan jumlah tenaga kerja dilakukan untuk perkiraan jumlah produksi yang diperlukan untuk lima tahun mendatang. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data 5 tahun terakhir dengan menggunakan metoda exponential smoothing with linear trend.
Sedangkan perhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dilakukan dengan menggunakan metode work load analysis (WLA) dan work force analysis (WFA). Selain jumlah produk yang dihasilkan dan waktu total proses per produk, dalam metode ini diperlukan juga tingkat absensi dan perputaran (turn over) tenaga kerja.
Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa untuk lima tahun mendatang, PT Batik DANAR HADI perlu melakukan penambahan jumlah tenaga kerja, sehubungan dengan hasil peramalan yang menunjukkan adanya pertumbuhan permintaan produk.
Kata kunci: pemenuhan produksi, tenaga kerja, work load analysis (WLA), work force analysis (WFA).

LATAR BELAKANG
Pelayanan terhadap pelanggan merupakan salah satu komponen keunggulan suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan. Kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh perusahaan adalah ketersediaan produk atau jasa yang dibutuhkan. Untuk itu, perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian terhadap kebutuhan produksi sehingga kegiatan perusahaan dapat terarah.
Atas dasar pertimbangan kelancaran proses produksi yang dipengaruhi faktor produksi maka perlu dilakukan penelitian tentang perencanaan jumlah tenaga kerja yang optimal. Dalam penelitian yang menjadi permasalahan penelitian adalah

Efisiensi stasiun kerja check in guna meningkatkan pelayanan penumpang pesawat terbang

EFISIENSI STASIUN KERJA CHECK IN GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN PENUMPANG PESAWAT TERBANG. Pelayanan darat merupakan pelayanan pertama dalam dunia penerbangan, tak terkecuali pada stasiun kerja check-in dimana para penumpang akan membeli tiket, mendaftar penerbangan (check in), mencari informasi dan sebagainya. Pada stasiun kerja ini seorang operator dituntut untuk bekerja dengan sebaik mungkin terutama sekali dalam pelayanannya. Untuk itu operator harus bekerja pada suatu stasiun kerja yang berfungsi untuk menunjang segala aktivitasnya.
Stasiun kerja yang ada pada saat ini terlihat bahwa operator check-in mengalami kesulitan didalam melayani penumpang , dimana tinggi operator yang sedang bertugas jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan penumpang yang mengharuskan operator tersebut mendongkakkan kepalanya untuk bisa melayani penumpang seperti menjawab pertanyaan, menerima dan memberi tiket kepada penumpang dan selanjutnya.
Dengan mengadakan penelitian guna merancang kembali stasiun kerja check-in agar penumpang berada pada daerah pandang operator yang bertugas diharapkan agar mendapatkan suatu stasiun kerja baru yang lebih efisien.
Kata Kunci: Efisiensi, Check In, Operator, Penumpang

1. PENDAHULUAN
Perusahaan didirikan sebagai suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba semaksimal mungkin guna kelangsungan usahanya, dalam artian untuk tetap bertahan, tumbuh dan berkembang. Segala jenis usaha akan dapat bekerja secara cepat dan baik untuk mencapai tujuan perusahaan apabila aktivitas dari para pekerja atau karyawan lebih giat didalam melaksanakan pekerjaan, tak terkecuali perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.
Perusahaan penerbangan merupakan salah satu perusahaan penghasil produk jasa transportasi udara. Transportasi udara mempunyai kelebihan yang cukup potensial, yaitu

Analisis Sistem Manufaktur Finger Joint Laminating Board (Studi Kasus Pada PT Dharma Satya Nusantara Gresik)

Analisis Sistem Manufaktur Finger Joint Laminating Board (Studi Kasus Pada PT Dharma Satya Nusantara Gresik). Kelancaran aliran produksi dalam suatu kegiatan transformasi dari suatu input menjadi output merupakan salah satu kegiatan yang perlu menjadi perhatian utama. Suatu aliran produksi dapat dikatakan lancar, apabila tidak terjadi banyak hambatan atau kemacetan yang dapat merugikan perusahaan. Terjadinya kemacetan tentu akan terjadi antrian barang yang menunggu proses lebih lanjut, sehingga banyak penumpukan barang yang tidak sesuai dengan harapan semula, yaitu proses yang lancar tanpa adanya hambatan. Usaha yang perlu dilakukan dalam memperlancar aliran produksi antara lain adalah menghindari atau meminimalkan antrian pada setiap unit proses yang ada, melalui telaah terhadap jumlah mesin, kapasitas mesin, utilitas mesin dan jumlah barang yang akan dibuat. Untuk itu perlu diketahui bagaimana pola waktu antar kedatangan, waktu yang diperlukan masing-masing proses, dan bagaimana komposisi unit yang dapat meminimalkan antrian dengan melakukan simulasi terhadap dengan Arena. Penelitian ini untuk merancang model sesuai dengan kondisi riil saat ini dan melakukan validasi, selanjutnya membuat model simulasi dan verifikasi dengan Arena. Hasilnya digunakan untuk perancangan eksperimen terhadap model yang akan diusulkan untuk memperbaiki system yang ada.
Keyword: antrian, arena, manufaktur, simulasi,

1. Latar Belakang Masalah
Kelancaran aliran produksi dalam suatu kegiatan transformasi dari suatu input menjadi output merupakan salah satu kegiatan yang perlu menjadi perhatian utama.
Suatu aliran produksi dapat dikatakan lancar, apabila tidak terjadi banyak hambatan atau kemacetan yang dapat merugikan perusahaan.
Terjadinya kemacetan tentu akan terjadi antrian barang yang menunggu proses lebih lanjut, sehingga

Aplikasi FUZZY-AHP dalam penentuan supplier

APLIKASI FUZZY-AHP DALAM PENENTUAN SUPPLIER. Kualitas pelayanan dari sebuah supplier sangat berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menjual produknya di pasar. Preferensi konsumen terhadap sebuah supplier tidak hanya tergantung pada faktor harga, namun juga responsiveness, reliability, assurance dan juga emphatic dari para supplier. Penggunaan Fuzzy AHP sangat bermanfaat untuk menyelesaikan subyektifitas dan kompleksitas persolaan yang tidak terstruktur, seperti preferensi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pemilihan terhadap supplier yang melibatkan preferensi dari beberapa pengambil keputusan sehingga didapatkan hasil keputusan yang tangguh
.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi pesantren Mambaur Rizki adalah salah satu unit usaha yang dimiliki pesantren Al-ittihad dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari santri dan juga kebutuhan masyarakat sekitar. Pengelolaan manajemen operasional yang sering dikeluhkan adalah penentuan pemasok atau supplier, mengingat adanya beberapa kriteria yang sering dilibatkan dalam penentuan kebijakannya, seperti : Harga, Responsiveness, Assurance, Emphaty, Reliability dan Tangible dari masing-masing calon supplier. Berdasarkan factor-faktor tersebut ada 3 calon alternatif pilihan : Al-Amien, Sumber dan Barokah.
Analitical Hierarchy Process yang dikembangkan Thomas L. Saaty (1980) mampu memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan yang punya banyak criteria, di karenakan

Karakteristik pengguna sebagai dasar kajian segmen pemasaran warung internet di wilayah kota solo

KARAKTERISTIK PENGGUNA SEBAGAI DASAR KAJIAN SEGMEN PEMASARAN WARUNG INTERNET DI WILAYAH KOTA SOLO. Media internet mulai dikomersialisasikan pada tahun 1995, dan saat ini mulai berhasil mentranformasikan bentuk pola bisnis, struktur perekonomian dan arus informasi dunia. Pada masa awal perkenalan internet, peluang usaha terletak pada bisnis penyediaan akses internet. Pada periode tersebut bermunculanlah internet service provider (ISP) dan warung-warung internet di beberapa kota di Indonesia, sebagai bentuk penyediaan akses internet. Kedua hal ini semakin memperluas penggunaan internet di kalangan masyarakat Indonesia.
Dalam konsep bisnis jasa, pihak yang paling penting adalah pembeli. Oleh karena itu sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk mengenal siapa calon-calon pembeli mereka dan apa yang diharapkan oleh para calon pembeli tersebut untuk kemudian dapat mendorong mereka menjadi pembeli yang puas dan berlanjut menjadi pelanggan yang puas.
Berdasarkan pada data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan dari hasil penelitian terdahulu oleh Pacific Rekan Prima (2000) dan Yustianto (2002) telah dapat diidentifikasi karakteristik pengguna internet di Indonesia. Dengan menggunakan hasil penelitian tersebut dan dipadukan dengan data-data demografi masyarakat yang ada di wilayah kota Solo diperoleh gambaran peluang pemasaran internet untuk wilayah kota Solo.
Dari hasil yang didapatkan, pasar untuk warung internet di kota Solo memiliki pasar yang sempit, atau dapat digolongkan dalam niche market. Untuk memenangkan persaingan, perlu dipahami kebutuhan pelanggan dalam niche market tersebut.
Kata kunci: internet, karakteristik pengguna, segmen pemasaran, ceruk pasar.

PENDAHULUAN
Sejak komersialisasinya pada tahun 1995, media internet mulai berhasil mentranformasikan bentuk pola bisnis, struktur perekonomian dan arus informasi dunia. Revolusi teknologi informasi yang menerapkan internet dalam aktivitas ekonomi paling tampak pada wilayah electronic commerce (e-commerce). Contoh kasus kesuksesan yang paling terkenal adalah Amazon.com, sebuah toko buku online yang didirikan pada tahun 1995 dan kemudian tumbuh menjadi yang terbesar di dunia yang memiliki koleksi lebih dari 4 juta judul buku yang kemudian juga berkembang ke penjualan produk-produk lain.
Pengaruh komersialisasi Internet di Indonesia sudah mulai dirasakan pada tahun 1996 dengan menjamurnya perusahaan "Internet Service Provider" (ISP) dan berdirinya beberapa perusahaan "Internet Content Provider" (ICP). Kedua jenis perusahaan ini dibedakan berdasarkan

manajemen konstruksi partisipasi masyarakat pada proyek PPM-SLTP LOAN 4062-IND 1999 s/d 2002

MENEJEMEN KONSTRUKSI PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROYEK PPM-SLTP LOAN 4062-IND 1999 s/d 2002. Paradigma baru membangun pada akhir-akhir ini adalah selalu mengikutkan masyarakat sebagai pengambil keputusan (bese community development). Hal ini timbul karena konsep pembangunan terdahulu yang bersifat centralistik yang cenderung mempunyai kebijakan universal alhasil tidak dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.
Kebijaksanaan pembangunan dengan desentralisasi membuka wawasan baru dalam pembangunan karena terbuka lebar masyarakat untuk ikut menentukan arah membangun sesuai dengan kebutuhannya.
Metode membangun dengan melibatkan banyak pihak sering memerlukan koordinasi yang baik, dalam hal konstruksi disebut sebagai menejemen konstruksi. Menejemen konstruksi dalam paradigma baru ini juga memerlukan penyesuaian dimana masyarakat harus ikut banyak terlibat menentukan arah pembangunan. Metode baru ini mungkin dapat disebut sebagai Menejemen Konstruksi Partisipasi Masyarakat .
Metode ini awalnya dipakai dan dikenalkan oleh beberapa LSM / Perguruan Tinggi dengan tokohnya seperti Romo Mangunwijaya dan Prof. Hasan Purbo, namun bersifat informal. Ide ini diterapkan dan dimodifikasi untuk pembangunan yang bersifat formal sekaligus memecahkan isu otonomi / desentralisasi namun dana BLN (World Bank, ADB, IBD, dsb). Metode membangun ini semakin kuat diterapkan dengan melihat hasil yang dicapai terutama dalam transparansi dan akuntabilitasnya, serta dapat meminimalkan kebocoran dana (30 % lebih) yang selama ini menjadi permasalahan yang tak kunjung selesai. Konstruksi fisik yang dihasilkan juga lebih baik dari alokasi dana yang sama.
Kata kunci : pembangunan , menejemen konstruksi, partisipasi

A. Pendahuluan
Pada awal repelita VI (1994-1999) yang sekaligus pangkal PJP II (Pembangunan Jangka Panjang kedua, 1994-2019), sesungguhnya telah terjadi perubahan mendasar dalam paradigma pembangunan nasional yaitu dari orientasi pertumbuhan ekonomi ke orientasi pembangunan manusia. Dalam pembangunan yang menekankan pada pemnagunan manusia, baik sebagai sumber daya maupun sebagai tujuan pembangunan, berbagai kelemahan paradigma lama diperbaiki. Misalnya

Strategi penyemaian riset-konstruktif dalam progdi arsitektur

STRATEGI PENYEMAIAN RISET-KONSTRUKTIF DALAM PROGDI ARSITEKTUR. 
UNESCO, pada 1981, mencatat bahwa publikasi arsitektur dalam bentuk buku (1,1%) dan majalah (0,1%) menempati porsi terkecil dari keseluruhan penerbitan berbagai ilmu. Melalui dikotomi Utara-Selatan, angka tersebut dapat mencerminkan produksi tipikal di Indonesia; set-back dari minimalitas produksi tersebut tentulah akibat riset yang minim pula. Sebagai disiplin yang bekerja untuk mengintegrasikan solusi-interdisipliner ke dalam built-environment, karakteristiknya yang mengoptimasi pilihan-pilihan menyebabkan obskuritas core of competence dan kecenderungan untuk abai terhadap riset per disiplin. Selain itu, upaya memproduksi riset pada era pasca-kuantum bukanlah persoalan sederhana, karena kita harus berhadapan dengan isu eco-sustainability. Mengabaikan hal itu berarti menambah entropi alam; namun, riset-konstruktif hanya popular dalam penerimaan terhadap kerangka ekologis (kemandirian ekonomi, natural-based technology. Paper ini berupaya mengeksplorasi strategi penyemaian riset-konstruktif dalam progdi arsitektur,melalui pembahasan mengenai kritik ontologis terhadap arsitektur (identifikasi core of competence) , isu-isu ekologis, serta ragam tema yang dapat dikelola berbasis kedua hal tersebut.
Kata Kunci: riset-konstruktif

Nasion, historical value, dan post-mortem
Manakala berefleksi kepada nasion-industrial tentang pencapaian sains-teknologi, segeralah intensi para intelektual menyibak rerimbunan moda hingga ke base structure persoalan. Para nasion-industrial memiliki historisitas yang menyebabkan post-mortem menjadi alamiah pula primer: Eropa mengukuhkan Renaisans melalui asendensi mind dan reason, sementara Jepang terlahir-ulang melalui celupan religiositas Zen-Buddhism. Penguasaan Jepang

Rekayasa perancangan dalam arsitektur dekontruksi

REKAYASA PERANCANGAN DALAM ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI. Rekayasa adalah kegiatan perancangan tidak routin/teratur yang menghasilkan kontribusi baru (Umar,1994). Arsitektur merupakan salah satu bidang ilmu teknik yang mengarah pada perencanaan dan perancangan lingkungan buatan (kawasan kota atau bangunan). Pada tahun 1988 di New York beberapa arsitek mengadakan pameran dengan tema “ Deconstructivist Architecture” . Dekonstrusi merupakan pengganti dari present to historic didalamnya mengandung unsur anti historic, “transitory (temporer), “contingent (tidak teratur) dan Fleeting (temporer) pada masa dan ruang (Glusberg, 1991) Dekonstruksi juga berarti perombakan dari sesuatu (kaidah/struktur formal) lama untuk menghasilkan sesuatu komposisi baru (Antoniades,1992).Mereka mengembangkan bentuk dengan konfigurasi acak melalui distorsi, frahmentasi dan penolakan terhadap konsep konvensional tentang unity dan harmony (Richter,2001). Perkembangan order arsitektur sampai sekarang ini telah melalui masa-masa klasik –modern dan post modern dan dalam perkembangannya terdapat dua unsur yang selalu berganti setelah masa jenuh (maksimal), begitu juga dengan Exclusivisme dan inclusivisme dalam metode perancangannya(antoniades, 1992).Apakah arsitektur dekonstruksi merupakan suatu order baru dalam bidang arsitektur atau merupakan pengulangan terhadap kondisi masa lalu.
Studi pustaka bidang sejarah dan teori arsitektur bertujuan untuk menelusuri kemungkinan penemuan kontribusi baru dalam perancangan arsitektur, diskripsi konsep karya, arsitek dekonstruksi, dilanjutkan analisis dengan parameter kaidah klasik, modern dan post . Dari hasil analisis ternyata arsitektur de konstruksi termasuk new post modern, inclusivism, intangible pada beyond historicm (anti sejarah).
Kata kunci : Rekayasa, Arsitektur, Dekonstruksi

A. PENDAHULUAN
Arsitektur sangat terkait dengan proses kreatifitas yang berkembang dan bergantian secara exlusive dan inclusive. Eksclusive jika terjadi adanya aturan formal yang mengikat pada proses kreatifitas dan itu terjadi pada puncak order (klasik,modern ,dan post modern). Diantara keduanya terjadi pergeseran kearah inclusive yang merupakan sebuah sikap pengungkapan ide dan melakukan pekerjaan melalui banyak dasar pemikiran, tidak hanya fungsi, tidak hanya formal, tidak hanya spiritual, tidak hanya historical/tradisional atau contemporary milieu (Antoniades, 1992). Pada masa jenuh post modern itulah arsitektur dekonstruksi muncul.
Tahun 1988 di New York beberapa arsitek

Arsitektur digital bukan hanya tentang menggambar

ARSITEKTUR DIGITAL: BUKAN HANYA TENTANG MENGGAMBAR. Perkembangan teknologi informasi dan komputer dewasa ini telah telah menawarkan potensi tak terbatas untuk membantu proses desain arsitektural. Di Indonesia pemanfaatan teknologi komputer dalam proses desain tidak secepat potensi yang ditawarkan, bahkan cenderung terbatas untuk untuk tugas tulis dan grafis. Penekanan berlebihan pada grafis menyebabkan diabaikannya aspek-aspek arsitektural lainnya. Untuk itu, melalui pendekatan kontekstual, perlu segera disosialisasikan pemanfaatan program komputer secara lebih bervariasi dan terpadu, sesuai kurikulum baru berbasis kompetensi.
Kata Kunci: Aplikasi komputer, desain arsitektur.

PENDAHULUAN
Persaingan dibidang desain arsitektur di dunia saat ini semakin ketat. Di Indonesia, para arsitek tidak saja harus saling bersaing dengan rekan senegaranya, namun, dengan dimulainya era perdagangan bebas, mereka juga harus bersaing dengan para arsitek dari negara maju bermetoda pendidikan lanjut. Dengan demikian tidak ada jalan lain bagi pendidikan arsitektur di Indonesia selain memperbarui metoda belajar dan mengajarnya - terutama aspek teknologi - yang masih konvensional dan primitif.
Teknologi informasi dan komputer dewasa ini menawarkan

Peran CAD dan studio digital dalam perancangan arsitektur

PERAN CAD DAN STUDIO DIGITAL DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR. Makalah ini merupakan diskusi awal yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan penelitian mengenai bagaimana CAD/CAAD diajarkan pada mahasiswa arsitektur dan kemungkinan Studio Arsitektur Digital diterapkan untuk mendukung proses desain yang kolaboratif, memadukan berbagai disiplin ilmu untuk mendukung suatu rancangan arsitektur.
Perkembangan CAD/CAAD (Computer Aided Design/Computer Aided Architectural Design) tidak serta merta menjadikannya sebagai pilihan utama mahasiswa arsitektur dalam proses merancang. Dengan berbagai alasan mahasiswa lebih memilih merancang dengan alat ‘tradisional’ daripada menggunakan komputer. Sementara tuntutan globalisasi dan desain yang semakin kompleks dan detail menjadikan peran teknologi komputer di bidang arsitektur menjadi semakin besar (populer dengan istilah Arsitektur Digital). Studio Arsitektur Digital mempunyai potensi untuk mendukung proses desain yang kolaboratif dengan tersedianya jaringan dan internet. Berbagi data (data sharing) dalam proses desain kolaboratif menuntut rancangan CAD yang mampu mengkomunikasikan esensi desain dan memungkinkan proses kritis terhadap suatu rancangan.

Kata kunci : CAD/CAAD, komputer, studio digital, kolaboratif, perancangan

LATAR BELAKANG
Teknologi Komputer telah tumbuh dengan pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, sehingga komputer dengan kemampuan tinggi tersedia dengan harga yang cukup terjangkau. Kondisi ini memicu peningkatan pemakaian komputer di semua bidang termasuk di perguruan tinggi.
Dalam bidang arsitektur, tuntutan terhadap lulusan suatu perguruan tinggi untuk mampu bersaing secara global dan kesadaran bahwa teknologi komputer dapat

Pertimbangan karakteristik penghuni pada perancangan rumah yang dibangun secara massal

PERTIMBANGAN KARAKTERISTIK PENGHUNI PADA PERANCANGAN RUMAH YANG DIBANGUN SECARA MASSAL. Pada kompleks perumahan yang dibangun secara massal seringkali penghuni melakukan perombakan rumah mereka sesuai dengan kebutuhan dan keinginanya untuk mewujudkan jatidirinya. Sehingga terjadi pemborosan akibat dari banyaknya elemen-elemen arsitektural yang terpaksa harus dibongkar atau diubah pada saat renovasi dilakukan agar sesuai dengan keinginan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemborosan tersebut adalah dengan melihat kecenderungan-kecenderungan pada saat seseorang melakukan perombakan rumahnya. Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara karakteristik penghuni kompleks perumahan dengan sub tipologi bangunan rumahnya, dapat diketahui bahwa pada golongan penghasilan tingkat menengah pertimbangan tingkat privasi, pengelompokan ruang dan tingkat fleksibilitas ruang menjadi faktor penentu utama pada perombakan tersebut. Sedangkan fasade bangunan walaupun mengalami penyesuaian, namun tidak secara signifikan mempengaruhi pertimbangan perombakan yang dilakukan. Oleh sebab itu apabila perancangan rumah pada industri perumahan massal dapat mempertimbangkan karakteristik penghuninya terutama dari sisi perilaku mereka saat melakukan perombakan rumahnya, maka tidak akan terjadi pemborosan yang tidak perlu.
Kata Kunci: rumah, massal, karakteristik penghuni

PENDAHULUAN
Sejak krisis ekonomi industri perumahan mengalami keterpurukan. Hal ini disebabkan adanya kenaikan bahan baku yang sangat tinggi dan keterbatasan subsidi yang diberikan oleh pihak pemerintah yang praktis terhenti total. Imbas krisis ekonomi menyebabkan makin terbatasnya anggaran pemerintah yang diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh rumah lewat kebijakan KPR-BTN. Di samping itu juga lesunya industri perumahan diperparah dengan adanya penurunan daya beli masyarakat akan perumahan karena mahalnya biaya kebutuhan yang harus mereka cukupi. Sehingga pertimbangan efisiensi dari sudut ekonomi perlu benar-benar diterapkan dalam industri perumahan, tidak saja bagi pengembang tapi terutama bagi penghuni ataupun calon penghuni.
Sementara itu disain perumahan secara massal biasanya didisain dengan hanya menawarkan beberapa tipe rumah saja dalam setiap kompleks kawasan. Walaupun hal itu sebenarnya bertujuan agar

Pengenalan vokal bahasa indonesia dengan jaringan syaraf tiruan melalui transformasi fourier

PENGENALAN VOKAL BAHASA INDONESIA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MELALUI TRANSFORMASI FOURIER. Pengenalan Vokal Bahasa Indonesia dengan jaringan Syaraf tiruan dapat dipahami dan dimengerti melalui beberapa transformasi. Transformasi Fourier adalah salah satu alat (tool) dalam pemrosesan atau analisa sinyal.Transformasi Fourier digunakan karena dapat memberikan informasi-informasi yang disajikan dalam ranah frekuensi baik yang bersifat diskret maupun kontinu.JST (Jaringan Syaraf Tiruan) banyak digunakan untuk aplikasi pengenalan pola (pattern recognition). Kemampuan untuk pembelajaran dari data pelatihan dan generalisasi ke situasi/kondisi yang baru adalah alasan mendasar mengapa JST banyak digunakan.Dalam aplikasi pengenalan vokal bahasa Indonesia (a, i, u, e, o), rekaman suara manusia untuk satu macam vokal (a saja, i saja dst) dalam bentuk file .wav yang kemudian dapat dibaca melalui program Matlab, selanjutnya masuk ke transformasi Fourier sehingga didapatkan representasi frekuensi dari sinyal tersebut dalam bentuk numeris. Data-data numeris tersebut dilatih dengan Jaringan Syaraf Tiruan untuk dikenali. Metoda pembelajaran yang digunakan adalah LVQ (Learning Vector Quantization). Dari hasil pembelajaran akan didapatkan bobot jaringan yang telah berubah.Jaringan diuji dengan memberikan masukkan berupa data latihan dan data baru. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penegnalan jaringan terhadap data baru lebih rendah terhadap data latihan. Untuk persentase pengenalan masing-masing vokal untuk masukkan data latihan, tingkat pengenalan tertinggi didapatkan dari jaringan yang dihasilkan dari kombinasi 512 titik uji dan 2000 epoch sebesar 95%. Sedangkan untuk data pengujian diperoleh 82,7% dengan titik uji dan epoch yang sama dengan data latihan.
Kata Kunci : Transformasi Fourier, Jaringan Syaraf Tiruan, Algoritma LVQ, Epoch, titik uji

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suara manusia merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat berguna. Dalam berkomunikasi hal yang terpenting adalah bagaimana seseorang dapat mengolah suara, agar dapat didengar jelas oleh rekan bicaranya. Organ-organ tubuh yang mendukung proses besuara adalah mulut, lidah, bibir, rahang dan tenggorokkan yang kesemuanya itu Saling berhubungan. Ada 2 jenis bunyi suara yang kita kenal yaitu bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Huruf-huruf yang termasuk bunyi vokal ada 5 yaitu a, i, u, e, o, sedangkan untuk bunyi konsonan terdiri dari 21 huruf yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
Pengenalan bunyi vokal dapat dianalisa lebih lanjut dan akhirnya

Optimalisasi Jaringan Neuro-Fuzzy dengan Algoritma Genetik Multiresolusi untuk Identifikasi Sistem Nonlinier

Optimalisasi Jaringan neuro-fuzzy dengan Algoritma Genetik Multiresolusi untuk Identifikasi Sistem Nonlinier. Pengetahuan tentang perilaku atau karakteristik dari sistem sangat penting dalam pengendalian sehingga diperlukan pemodelan melalui proses identifikasi sistem berdasarkan pada pengukuran input dan output sistem. Untuk sistem yang bersifat nonlinier, pemodelan kualitatif semisal dengan logika fuzzy mulai disukai dan banyak digunakan. Sistem logika fuzzy memiliki kekurangan utama berupa kebutuhan akan seorang ahli dan ketidakmampuannya untuk belajar. Dengan menggabungkan prinsip kerja jaringan syaraf tiruan kedalam sistem logika fuzzy maka akan terbentuk sistem baru yang bersifat adaptif yaitu jaringan neuro-fuzzy yang dapat mengatasi kekurangan di atas. Supaya kinerja jaringan neuro-fuzzy menjadi lebih baik maka digunakan algoritma genetik multiresolusi sebagai algoritma optimalisasi. Hasil simulasi memperlihatkan algoritma genetik multiresolusi mampu memperbaiki kinerja jaringan neuro-fuzzy untuk mengidentifikasi sistem nonlinier yang ditandai dengan perbaikan nilai mse pembelajaran dari nilai 0,0422 menjadi 0,00337.
Kata kunci : sistem logika fuzi, jaringan syaraf tiruan, algoritma genetik, identifikasi sistem

I. Pendahuluan
Istilah Soft Computing sebagai kerangka pikir yang baru di dalam sistem kecerdasan buatan pertama kali dikemukakan oleh Zadeh. Sistem kecerdasan buatan berupaya membuat mesin yang dapat meniru kecerdasan manusia dan sistem biologis. Di dalam Soft Computing dikembangkan paradigma dengan bentuk logika baru semisal logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan algoritma genetik yang semuanya memiliki kelebihan berupa kemampuan untuk menangani sesuatu yang bersifat tidak presisi dan tidak pasti.
Sistem logika fuzzy adalah nama bagi suatu sistem yang memiliki kaitan langsung dengan konsep-konsep fuzzy (semisal himpunan fuzzy, variable fuzzy, dll) dan logika fuzzy [Li Xin Wang,1994]. Sedangkan logika fuzzy adalah logika yang dikembangkan berdasar pada himpunan fuzzy yang mampu memanipulasi berbagai konsep yang samar (tidak presisi dan tidak pasti). Himpunan fuzzy merupakan perluasan dari himpunan tegas (crisp set). Pada himpunan fuzzy

Perbandingan kinerja algoritma least mean square (LMS) dan algoritma genetik untuk filter adaptif penghilang noise

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA LMS DAN ALGORITMA GENETIK UNTUK FILTER ADAPTIF PENGHILANG NOISE. Filter adaptif merupakan sebuah filter dengan pengatur koefisien. Pada penghilang noise parameter filter diatur sehingga dapat mengoptimalkan sinyal dari distorsi (cacat) seminimal mungkin.
Algoritma LMS digunakan sebagai algoritma pada filter adaptif FIR, yang kinerjanya bisa menghilangkan noise dari sinyal yang telah terkena noise, tapi tidak cukup baik untuk menghilangkan sebagian besar noise pada sinyal yang terkena noise. Untuk mengatasi permasalahan ini maka digunakan algoritma genetik. Algoritma genetik merupakan suatu algoritma yang berbasiskan pendekatan evolusi, yang melakukan seleksi berdasarkan kemampuan bertahan hidup suatu individu. Pembanding kedua algoritma ini (algoritma LMS dan algoritma genetik) adalah MSE (mean square error) yang minimum, MSE semakin minimum maka sinyal yang dihasilkan semakin mirip dengan sinyal yang diinginkan.
Penggunaan algoritma LMS pada filter adaptif FIR menghasilkan MSE sebesar 0.0080476, sedangkan hasil yang lebih baik didapat saat penggunaan algoritma genetik dengan MSE sebesar 3.04x10^-6
Kata Kunci: Algoritma LMS, Algoritma genetik, minimum MSE.

I. PENDAHULUAN
Penyelesaian masalah terdistorsinya sinyal dengan noise ini bisa diselesaikan dengan filter adaptif. Komponen kunci dari filter adaptif adalah pengesetan aturan, atau algoritma yang berfungsi untuk mengkoreksi pada proses adaptasi. Koreksi yang dihasilkan harus mengurangi MSE (mean square error). Algoritma sering digunakan yaitu algoritma least mean square (LMS). Algoritma ini bisa menghasilkan

Pengenalan vokal bahasa indonesia dengan jaringan syaraf tiruan melalui transformasi wavelet diskret

PENGENALAN VOKAL BAHASA INDONESIA DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN MELALUI TRANSFORMASI WAVELET DISKRET. Transformasi dikenakan pada sinyal untuk memperoleh informasi lebih lanjut yang tidak terdapat pada data mentah (data pada kawasan waktu). Transformasi Wavelet adalah salah satu alat dalam pemrosesan/analisa sinyal. Transformasi Wavelet mampu memberikan informasi waktu dan frekuensi secara bersamaan yang artinya memberikan representasi waktu-frekuensi sebuah sinyal. Jaringan Syaraf Tiruan (JST) banyak diaplikasikan di berbagai bidang seperti pemrosesan sinyal, pengenalan pola, kecerdasan buatan dan lain sebagainya. Fitur kunci JST adalah kemampuan untuk generalisasi dari data pelatihan ke data “baru” yang lain. Pada aplikasi pengenalan vokal bahasa Indonesia (a, i, u, e, dan o) rekaman suara manusia yang melafalkan hanya satu jenis suara vokal ( a saja, i saja dst) dalam format wav ditransformasikan ke kawasan waktu-frekuensi menggunakan Transformasi Wavelet Diskret untuk mendapatkan fitur sinyal. Sinyal tertransformasi tersebut dilatihkan ke JST. Algoritma Learning Vector Quantization (LVQ) diaplikasikan ke jaringan untuk memperbaharui bobot. Hasil pelatihan adalah jaringan dengan nilai bobot yang berbeda dengan nilai bobot awal. Jaringan dievaluasi dengan mensimulasikannya jika masukan berupa data latihan dan data baru (blind data). Hasilnya menunjukkan bahwa persentase pengenalan terhadap data baru lebih rendah dibanding terhadap data latihan. Jaringan dengan persentase pengenalan tertinggi terhadap data latihan didapat dengan kombinasi variabel wavelet Sym2, level dekomposisi 10, dan epoch 500 sebesar 75,4%. Sementara itu jaringan dengan kombinasi variabel wavelet db4, level dekomposisi 10, dan epoch 2000 memberikan tingkat pengenalan tertinggi untuk masukan berupa data baru sebesar 51,9%.
Kata Kunci : Transformasi Wavelet Diskret, Jaringan Syaraf Tiruan, Algoritma LVQ, Wavelet Induk, Epoch

I. PENDAHULUAN
Bidang pengenalan pola (pattern recognition) semakin maju seiring dengan berkembangnya ilmu tentang Jaringan Syaraf Tiruan. Fitur utama yang menjadi alasan digunakannya JST adalah kemampuan untuk belajar dari data pelatihan dan generalisasi ke situasi/kondisi yang baru. Kemampuan belajar bisa dianalogikan

Teknik Watermarking dalam kawasan alihragam Wavelet

TEKNIK WATERMARKING DALAM KAWASAN ALIHRAGAM WAVELET. Penyebaran data digital yang berkembang saat ini memiliki dua pokok persoalan: pertama, hasil dan mutu reproduksi yang sama persis dengan aslinya, sehingga dimungkinkan sekali penggandaan dalam skala besar. Kedua, pengguna yang tidak sah dapat menggandakan dan menyebarkan sendiri untuk keuntungan pribadi, tanpa dapat dicegah atau dilacak.
Sehingga diperlukan metode agar penyebaran data masih dapat memberikan data pemilik yang sah yang nantinya bila terjadi delik pengaduan, data digital yang digandakan dapat digunakan sebagai bukti kepemilikan yang sah.
Teknik watermarking adalah bentuk proteksi copyright dengan menambahkan ‘mark’ berupa data bit atau data citra yang disisipkan dalam data digital. Bila terjadi penggandaan, mark ikut masuk pula dalam data penggandaan tersebut.
Simulasi Matlab untuk teknik watermarking dalam kawasan alihragam wavelet (khususnya stationary wavelet transform), dengan mark berbentuk citra, akan menghasilkan citra watermarking yang nyaris sama dengan data asli (nilai korelasi = 0,9999) yang tahan terhadap gangguan yang ada (penskalaan, rotasi, pemotongan, kompresi, dan pemfilteran).
Katakunci: Alihragam, wavelet, watermarking, mark

Latar Belakang
Dengan perkembangan Internet dan adanya sumber berbagai proses computing di mana-mana, perlu adanya pengakuan hak cipta atas karya di bidang digital, seperti penyebaran citra, MP3, dan Video. Dalam bentuk digital, penyebaran karena pengkopian sangat sulit dihentikan ataupun dibawa ke pengadilan, karena hasil pengkopian sama persis dengan masternya. Untuk itu, perlu teknik tertentu agar pengkopian dapat dilacak atau pengkopian illegal itu dicegah.
Maka diinginkan suatu cara penyebaran informasi (data) secara mudah seperti lewat Internet, karena setiap orang dapat mengakses dan mengkopi informasi tersebut, tetapi

Pengenalan tutur kata terisolasi menggunakan model Markov tersembunyi

PENGENALAN TUTUR KATA TERISOLASI MENGGUNAKAN MODEL MARKOV TERSEMBUNYI. Sistem pengenalan tutur mempunyai peluang aplikasi yang banyak, seperti pada dialing telepon selular, pengoperasian komputer, pengoperasian mesin-mesin perkakas, sistem keamanan gedung, dan sistem basis data. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem pengenalan tutur kata-terisolasi bahasa Indonesia menggunakan model Markov tersembunyi (Hidden Markov Model, HMM). Ada 14 kata yang akan dikenali yang masing-masing dimodelkan dengan HMM kiri-kanan. Penelitian dimulai dengan perekaman 200 isyarat tutur dari banyak orang laki-laki maupun perempuan dengan berbagai kelompok umur. Kemudian dilakukan memprosesan ujung depan atau ekstraksi ciri menggunakan analisis penyandian prediksi linear (Linear Prediction Coding, LPC), sehingga diperoleh runtun vektor observasi yang merupakan ciri-ciri isyarat tutur. Dilakukan pelatihan HMM untuk setiap kata, menggunakan runtun observasi masing-masing kata dari 100 tutur pelatihan yang telah direkam. Selanjutnya dilakukan pengujian HMM yang terbentuk, terhadap runtun observasi yang diperoleh dari operasi ekstraksi ciri pada 100 tutur pelatihan, dan 100 tutur pengujian yang telah direkam sebelumnya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem pengenalan tutur menggunakan HMM mampu mengenali isyarat tutur, dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Pengujian terhadap runtun vektor observasi pelatihan untuk HMM dengan cacah keadaan 6 dan 7 memberikan hasil pengenalan yang paling tinggi, yaitu 100%. Pengujian terhadap tutur pengujian memberikan hasil tertinggi untuk HMM dengan cacah keadaan 8, yaitu rata-rata untuk seluruh kata 99,2%.
Kata kunci: pengenalan tutur, kata-terisolasi, HMM, LPC.

PENDAHULUAN
Dengan semakin majunya teknologi, keinginan manusia untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam aspek kehidupan semakin meningkat. Salah satu kemudahan yang diinginkan adalah pengoperasian atau pengendalian piranti melalui perintah dengan tutur (lisan) yang memanfaatkan sistem pengenalan tutur. Teknik pemberian perintah melalui tutur ini sudah diaplikasikan dalam dialing telepon selular. Manfaat yang sangat nyata teknik dialing melalui suara ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan terbebas dari kerja tangan.
Peluang aplikasi lain sistem pengenalan tutur adalah untuk pengoperasian komputer, khususnya untuk operasi-operasi yang sederhana seperti mencari, membuka, menyimpan, menyalin, mengganti, dan menghapus berkas (file). Aplikasi semacam ini

Pengaruh tingkat oktaf transformasi wavelet pada pengenalan suara vokal Bahasa Indonesia

PENGARUH TINGKAT OKTAF TRANSFORMASI WAVELET PADA PENGENALAN SUARA VOKAL BAHASA INDONESIA. Transformasi wavelet merupakan sarana yang baru dan populer untuk pemrosesan sinyal, seperti citra dan suara, tetapi transformasi ini belum banyak diaplikasikan untuk pengenalan suara. Dalam praktek, transformasi wavelet digunakan untuk ekstraksi ciri pada pengolah ujung-depan dalam sistem pengenalan suara. Transformasi wavelet sinyal suara menghasilkan resolusi waktu yang baik pada frekuensi tinggi, dan resolusi frekuensi yang bagus pada frekuensi rendah.
Tulisan ini mengungkapkan hasil penelitian terhadap transformasi wavelet ortogonal bentang-terbatas: daubechies, symlets, coiflets dan meyer diskret yang digunakan untuk mengenali vokal bahasa Indonesia (a, e, i, o, dan u). Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat oktaf transformasi wavelet untuk pengenalan vokal bahasa Indonesia. Selain itu juga untuk mengetahui wavelet yang memberikan hasil pengenalan vokal yang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat oktaf transformasi wavelet tidak memberikan perbedaan yang berarti pada hasil pengenalan vokal. Wavelet yang memberikan hasil pengenalan vokal baik adalah wavelet berorde rendah.
Kata kunci: wavelet – panjang segmen – pengenalan suara

A. PENGANTAR
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukan pemrosesan suara menggunakan komputer, baik untuk analisis suara (speech analysis) maupun sintesis suara (speech synthesis). Untuk keperluan analisis, sinyal suara analog mula-mula diubah menjadi sinyal digital, sehingga dapat diproses menggunakan komputer. Pengubahan dilakukan dengan cara mencuplik dan menguantisasi contoh (sample) sinyal suara dengan panjang segmen tertentu menggunakan ADC (analog-to-digital converter). Sesuai dengan aturan Nyquist, pencuplikan dapat dilakukan dengan